ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Staf unik (Stafsus) Menteri Pertahanan Letkol Tituler Deddy Corbuzier mengkritik tindakan Koalisi Masyarakat Sipil nan masuk tiba-tiba ke dalam rapat revisi Undang-Undang (RUU) TNI nan digelar di salah satu hotel mewah di Jakarta Selatan pada akhir pekan kemarin.
Menurut Deddy, tindakan tersebut adalah gangguan terhadap rapat nan melangkah secara konstitusional.
“Kemarin rapat panitia kerja revisi rancangan undang-undang TNI nan merupakan petunjuk konstitusi diganggu secara sengaja oleh sekelompok orang nan tidak dikenal dengan langkah berteriak teriak hingga mencoba menerobos masuk ke ruang rapat secara paksa, sekali lagi ya secara paksa!,” kata Deddy Corbuzier dalam keterangan video di sosial media pribadinya, seperti dikutip Senin (17/3/2025).
Deddy menilai, gangguan nan terjadi sudah mengarah kepada tindakan kekerasan anarkis dan bukan lagi sikap kritik dalam berdemokrasi.
“Sebagai bagian dari Kementerian Pertahanan, kami bakal selalu menghargai menghormati dan mempertimbangkan segala macam corak kritik dan masukan dari mana pun. Tapi nan terjadi kemarin bukan sebuah corak kritik alias masukan nan membangun tapi merupakan tindakan terlarangan dan melanggar hukum, terlarangan dan melanggar norma nan menakut-nakuti sebuah proses demokrasi,” tegas dia.
Deddy Corbuzier lampau mengklaim, rapat di hote nan digeruduk oleh masyakat sipil kemarin adalah resmi alias sesuai dengan konstitusi. Rapat itu juga diklaim tidak membahas isu-isu nan dikhawatirkan masyarakat, seperti dwifungsi TNI.
“Bahkan Pak Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin sudah acapkali menegaskan jika ditanya dwifungsi, dijawab perihal itu sudah dikubur dari dulu arwahnya sudah tidak ada, apalagi jasadnya pun tidak diketahui,” ucap pemilik nama komplit Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sundjojo ini.
Rapat panitia kerja pembahasan RUU TNI digelar di hotel mewah bilangan Jakarta Pusat. Rapat tersebut digeruduk oleh sejumlah orang nan menamakan diri dari koalisi sipil untuk reformasi sektor keamanan.
Sebut Tindakan Koalisi Melanggar Hukum
Deddy mengungkap, rapat kemarin dihadiri semua fraksi DPR dengan komplit untuk memastikan bahwa keputusan diambil dengan bunyi rakyat. Karena itu, dia mengingatkan kepada para pihak nan dia nilai mengganggu jalannya rapat apalagi berpengaruh terhadap kekerasan, bahwa tindakan mereka bukan menjadi kritik nan membangun.
“Tindakan mereka adalah sebuah tindakan terlarangan dan melanggar norma sehingga tidak boleh lagi terulang di masa mendatang,” minta dia.
Sebagai negara demokrasi, Deddy meyakini pemerintah tidak antikritik selama dijalankan dengan langkah betul dan bukan tindakan pemberontak seperti nan dilakukan kemarin.
“Demokrasi kudu dijalankan dengan langkah nan benar, lewat kritik debat perbincangan apalagi nyiyiran. Tapi tidak dengan tindakan pemberontak nan bisa berkarakter provokatif, jadi mari kita semua menghormati proses jalannya kerakyatan dan percayalah bahwa kementerian pertahanan agar selalu berbareng masyarakat untuk menjaga kedaulatan NKRI,” dia menandasi.
Dasco Ajak Kontras Beri Masukan di RUU TNI
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco angkat bicara soal protes dari Kontras pada rapat Panja pembahasan revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) di Hotel Fairmont, Sabtu (15/3/2025) lalu.
Dasco menyebut rapat tersebut sebenarnya digelar terbuka dan sebenarnya semua organisasi bisa terlibat andaikan memberi surat resmi.
“Saya pikir lantaran itu terbuka, jika seandainya dari teman-teman NGO, ada nan mau memberikan masukan, kemudian memberikan pernyataan alias sikap resmi untuk ikut, saya pikir kemarin enggak ada masalah. Nah hanya pada waktu mendatangi hotelnya kan itu tidak memberitahukan. Dan kemudian jika ada kejadian itu ada di luar kekuasaan nan sedang membahas, lantaran kita tidak tahu,” kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (17/3/2025).
Dasco lantas menyebut dirinya apalagi hari ini juga bakal berjumpa NGO nan mau berjumpa membahas RUU TNI.
“Pada hari ini saya juga menerima perwakilan dari teman-teman NGO untuk berdiskusi, lantaran mereka minta kemarin untuk ditemui,” kata dia.
Selain itu, mengenai info bahwa personil Kontras didatangi dan diintai oleh sekelompok orang pasca protes RUU TNI, Dasco mengaku tidak mengetahui perihal tersebut dan mempersilakan melapor ke polisi.
“Kemudian tadi tentang pertanyaan mengenai dari teman-teman di Kontras, ya saya belum bisa sementara lantaran kita tidak tahu apakah itu kemudian dari mana, dan jika memang merasa terganggu laporkan saja kepada pihak nan penegak hukum,” pungkasnya.