Danantara Kuasai 15% Market Cap Ihsg, Bos Bursa Bilang Ini Dampaknya

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNBC Indonesia - Kehadiran Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) disebut dapat membawa sejumlah faedah ke pasar modal Indonesia, termasuk mendongkrak kapitalisasi pasar modal Indonesia.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) ketaatan Rachman menjabarkan dari segi kapitalisasi pasar sendiri, 12 perusahaan BUMN dan anak usahanya nan tergabung dalam Danantara mencapai Rp1.893 triliun per Desember 2024. Hal ini setara dengan sekitar 15% dari total kapitalisasi pasar.

BUMN dan anak perusahaannya ini pun memberikan kontribusi nan signifikan dari sisi nilai transaksi. Jika memandang nilai perdagangan, sekitar 27% dari total nilai transaksi di BEI berasal dari perusahaan-perusahaan BUMN dan anak usahanya.

"Kami memandang bahwa Danantara mempunyai potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kapitalisasi pasar Indonesia. Namun, diperlukan waktu untuk membangun kepercayaan pasar dan membuktikan efektivitas model bisnisnya," ungkap Iman, kepada wartawan, di Gedung BEI, Jakarta, Jumat, (28/2/2025).

Dengan adanya Danantara, dividen perusahaan pelat merah disebut lebih mudah dimanfaatkan untuk kepentingan personil lain di bawahnya. Hal ini lantaran nantinya dividen perusahaan personil dikelola di bawah entitas nan sama.

"Sekarang total dividennya bakal dinikmati semua perusahaan nan di bawah Danantara, dan menurut saya agile itulah nan membedakan," jelas Iman.

Selain itu, Iman menilai Danantara dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi pengelolaan BUMN, sejalan dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG).

Secara historikal, perusahaan-perusahaan BUMN nan telah melantai di bursa umumnya mengalami kenaikan nilai saham nan signifikan sejak IPO. Jika memandang info historis, nilai saham BUMN seperti BRI, Mandiri, dan Telkom mengalami kenaikan acapkali lipat sejak IPO. Misalnya, saham BRI meningkat lebih dari 4.700%, Bank Mandiri naik 3.300%, dan Telkom naik 1.326%.

"Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan BUMN nan go public condong tumbuh lebih sigap lantaran transparansi dan akuntabilitasnya meningkat," kata Iman.

Ia pun menjelaskan kelebihan lainnya bagi perusahaan pelat merah nan tercatat di bursa adalah terbukanya akses ke beragam instrumen pasar modal lainnya seperti rights issue dan publikasi obligasi.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG "Kebakaran" Sentuh 6.300 & Rupiah Melemah ke Rp16.555/USD

Next Article Jelang Pembentukan Danantara, Kok Saham BUMN Kompak Ambruk?

Selengkapnya