Danantara Dikabarkan Masuk Ke Goto-grab, Kabar Baik Atau Buruk?

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com-Wacana Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara alias Danantara Indonesia masuk ke PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Grab Holdings di tengah berita merger menuai pertanyaan bagi banyak pihak.

Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin buka suara. Menurutnya, ada sisi positif ketika wacana tersebut terlaksana. Terutama dari sisi kepentingan nasional nan dimungkinkan mendapatkan support besar dari Presiden Prabowo Subianto.

Wijayanto menyebut bahwa ekosistem GoTo-Grab saat ini telah melibatkan sekitar 4 juta mitra driver dan kurir, jutaan UMKM, serta puluhan juta pengguna dan mempunyai kesempatan pengembangan nan efektif untuk sub-sektor ekonomi lainnya.

"Ekosistem ini secara efektif menghubungkan puluhan juta pelaku ekonomi, dari mulai ojek, taksi, kurir, hingga sistem pembayaran, dengan kesempatan pengembangan ke depan nan sangat luas untuk sub-sektor ekonomi lainnya," jelasnya dalam keterangan tertulis pada detikai.com, Senin (9/6/2025)

Pemerintah, kata Wijayanto perlu memastikan ekosistem ini bisa mensejahterakan siapa pun nan terlibat di dalamnya. Selain itu, masuknya Danantara ke GoTo juga dapat menjadi pengganti strategis untuk memastikan posisi dominan kepentingan nasional dalam organisasi hasil merger.

"Jika mau mendorong ekonomi kerakyatan nan inklusif, maka mempunyai pengaruh atas ekosistem ini sangatlah penting. Dalam konteks ini, keterlibatan Pemerintah melalui Danantara sebagai pemegang saham merupakan langkah paling praktis untuk memastikan kepentingan Pemerintah dan rakyat terfasilitasi," jelasnya.

"Apalagi, masuk sebelum merger bakal memberikan untung bagi Danantara dalam corak valuasi nan lebih rendah, sehingga return nan didapatkan bakal jauh lebih tinggi," tambah Wijayanto.

Mengutip CNNIndonesia melalui Bloomberg, Danantara sedang dalam tahap awal pembicaraan dengan GoTo untuk mengakuisisi saham minoritas. Langkah ini disebut sebagai bagian dari upaya merespons kekhawatiran pemerintah terhadap potensi monopoli jika perusahaan teknologi terbesar di Indonesia dikuasai oleh Grab, nan berbasis di Singapura.

Mengutip sumber nan mengetahui pembahasan tersebut, menyatakan investasi Danantara bisa menjadi sistem untuk mempertahankan kepemilikan nasional atas entitas hasil penggabungan dua raksasa teknologi tersebut.


(mij/mij)

Saksikan video di bawah ini:

Video: BEI Minta Kejelasan Isu Merger GOTO & Grab

Next Article Kabar Merger Grab dan GoTo Kembali Mencuat

Selengkapnya