Dalami Penyebab Kebakaran Kementerian Atr/bpn, Tim inafis Dan Labfor Polri Turun Ke Lokasi

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Kebakaran nan melanda Gedung Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) pada Sabtu malam, 9 Februari 2025, mengejutkan banyak pihak. Beruntung, kejadian nan terjadi sekitar pukul 23.00 WIB ini tidak menimbulkan korban jiwa.

Namun peristiwa ini menimbulkan pertanyaan besar. Apa penyebab pasti kebakaran Kementerian ATR/BPN tersebut dan gimana proses penyelidikan untuk mengungkapnya?

Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri serta tim Inafis Polres Metro Jakarta Selatan dan personel dari Polsek Kebayoran Baru menyambangi Gedung Kementerian ATR/BPN. Mereka langsung menuju ke Gedung Biro Hubungan Masyarakat (Humas) ATR/BPN nan terbakar.

Pantauan merdeka.com, petugas Labfor tiba di letak pada Minggu (9/2/2025) sekira pukul 11.33 WIB. Tak berselang lama, ialah sekitar pukul 11.47 WIB, petugas Inafis juga tiba di lokasi.

Tampak para petugas Labfor nan memasuki Gedung Biro Humas Kementerian ATR/BPN menggunakan rompi bertuliskan Labfor Bareskrim Polri komplit dengan helm berwarna putih.

Hingga buletin ini ditulis, para petugas tetap berada di dalam gedung untuk melakukan investigasi penyebab kebakaran.

Sebelumnya diberitakan, Gedung Biro Humas Kementerian ATR/BPN dilahap si jago merah. Kebakaran itu terjadi pada Sabtu malam sekira pukul 23.10 WIB.

"Titik kenal Gedung BPN. Obyek nan terbakar Gedung BUP," kata Plt Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta Satriadi Gunawan dalam keterangannya, Sabtu.

Satriadi memastikan, kebakaran berhasil dipadamkan pada Minggu awal hari sekitar pukul 00.35 WIB. Adapun kekuatan nan dikerahkan untuk memadamkan api terdiri dari 21 unit dan 62 orang personel.

Reporter: Nur Habibie

Merdeka.com

Kronologi dan Dugaan Penyebab

Menurut keterangan Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta, Satriadi Gunawan, api pertama kali terlihat di ruang Humas nan terletak di lantai dasar gedung.

Petugas keamanan gedung mencoba memadamkan api menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), namun upaya tersebut kandas lantaran api telah membakar sejumlah arsip dan arsip, menghasilkan asap tebal.

"Api sudah membakar kertas-kertas arsip di atas meja menghasilkan asap tebal," ujar Satriadi. Petugas keamanan kemudian segera melaporkan kejadian tersebut kepada petugas Gulkarmat Jakarta Selatan.

Setelah sukses menjinakkan api, Satriadi Gunawan menyatakan bahwa penyebab kebakaran diduga kuat berasal dari korsleting listrik pada perangkat AC di ruang Humas tersebut. "Penyebab diduga korsleting perangkat AC," kata Satriadi dalam keterangannya Minggu awal hari. Pernyataan ini menjadi konsentrasi utama penyelidikan lebih lanjut.

Proses Penyelidikan dan Investigasi

Meskipun dugaan sementara mengarah pada korsleting listrik, proses penyelidikan nan lebih mendalam tetap terus dilakukan. Tim penyelidik bakal memeriksa letak kejadian secara menyeluruh untuk mengumpulkan bukti-bukti dan petunjuk nan dibutuhkan.

Pemeriksaan ini mencakup kajian terhadap sisa-sisa kebakaran, wawancara dengan saksi mata, dan pemeriksaan instalasi listrik di gedung Kementerian ATR/BPN.

Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antar Lembaga (PHAL) Biro Hubungan Masyarakat (Humas) Kementerian ATR/BPN, Risdianto Prabowo Samodro, menyatakan bahwa tim penyelidik bakal bekerja secara ahli dan teliti untuk memastikan penyebab pasti kebakaran.

"Tim penyelidik bakal memeriksa letak kejadian secara menyeluruh untuk mencari petunjuk dan bukti nan dapat mengungkap penyebab kebakaran tersebut. Hasil investigasi bakal diumumkan setelah proses penyelidikan selesai," jelas Risdianto.

Proses ini diperkirakan bakal menyantap waktu beberapa hari hingga beberapa minggu, tergantung kompleksitas penyelidikan.

Dampak dan Langkah Pencegahan

Kebakaran di Gedung Kementerian ATR/BPN tentu menimbulkan dampak, meskipun tidak ada korban jiwa. Kerugian materiil berupa kerusakan gedung dan arsip krusial tetap dalam proses penghitungan.

Kementerian ATR/BPN juga kemungkinan bakal mengalami gangguan operasional sementara waktu hingga proses perbaikan dan pembersihan selesai dilakukan. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan gedung pemerintahan.

Sebagai langkah pencegahan di masa mendatang, pemeriksaan berkala terhadap instalasi listrik dan perangkat elektronik di gedung-gedung pemerintahan sangat penting. Perawatan rutin dan penggantian komponen nan sudah usang juga perlu dilakukan untuk meminimalisir akibat kebakaran.

Selain itu, training dan simulasi penanggulangan kebakaran bagi petugas keamanan gedung juga perlu ditingkatkan agar respon terhadap kejadian serupa dapat lebih sigap dan efektif.

Selengkapnya