Daftar Materi Penggemblengan Siswa 'nakal' Jabar Di Barak Militer

Sedang Trending 14 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com --

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi telah resmi mengirim puluhan siswa terlibat kenakalan di Kota Bandung dan Kabupaten Purwakarta ke barak militer, Jumat (2/4) kemarin. Mereka bakal mengikuti sejumlah aktivitas selama tinggal di markas militer wilayah masing-masing.

Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat, Deden Saepul Hidayat mengatakan para siswa nan tinggal di barak militer wajib menjalani setiap agenda nan dibuat kesatuan TNI.

"Mereka belajar dari bangun pagi, ibadah, unik Islam ibadah salat, ngaji, kemudian olahraga, makannya diatur, izinnya ditentukan, kemudian setelah itu ada kegiatan-kegiatan bela negara, kedisiplinan, baris-berbaris misalnya," kata saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (3/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Deden mengatakan para siswa juga mempunyai aktivitas pada sore hingga malam hari. Menurutnya, pendidikan akademik bisa diberikan sore hari, sementara pada malamnya ada materi dari personil TNI.

"Kemudian bisa juga sore itu mulai dengan belajar akademik, nan kita siapkan modul alias gurunya. Malam hari juga mungkin ada sedikit pemateri, dan mereka harapkan tidur itu lebih cepat. Dan ini sesuai dengan tujuh aktivitas nan dilampirkan oleh Pak Menteri Kemendik, nan itu juga dilakukan di sana," katanya.

Deden mengaku mempunyai beberapa opsi dalam pemberian materi akademik bagi para siswa. Seperti mendatangkan pembimbing ke barak alias siswa diikutkan belajar pada sekolah terdekat.

"Ya, kita bisa mendatangkan pembimbing ke barak, kita petakan. Atau misalnya jika di Barak itu kelak kita sekali-kali bawa ke sekolah, sekolah terdekat," katanya.

Deden menyebut para siswa bandel ini konsentrasi pada kedisiplinan nan diberikan oleh personil TNI.

"Tadi kan untuk kedisiplinan, corak karakter, ya itu dari TNI nan sudah disiapkan dulu. Akademiknya bisa bantu jika ada dari TNI nan bisa mempunyai kualifikasi kompetensi nan kita berikan," ujarnya.

Deden mengatakan pihaknya juga menyiapkan modul untuk sistem pembelajaran untuk para siswa. Dengan begitu, tidak menutup kemungkinan pembelajaran dapat dilakukan tanpa tatap muka.

"Itu kan tidak mesti kudu tata buka secara ini ya. Belajar itu bisa mandiri, belajar bisa dilakukan secara individu. Kita siapkan materi, kita siapkan programnya," katanya.

Syarat mendaftar siswa bandel ke barak

Terkait penerimaan siswa nan diikutkan dalam program ini, ada beberapa cara. Pertama laporan pihak sekolah, kemudian laporan catatan kepolisian dan didaftarkan langsung olehorang tua siswa.

"Pertama, dari sekolah dulu, sekolah. nan kedua, kita juga mempunyai info dari Polres, Polsek, misalkan kan gitu ya, ada anak-anak nan keluyur apa, nan tawuran malam-malam dapat, nah itu berfaedah kan laporan dari Polres," ujarnya.

"Atau mungkin juga ada orang tua nan secara sukarela menyerahkan anaknya, lantaran memang sudah tidak bisa ditangani secara unik oleh orang tuanya," kata Deden.

Deden mengklaim para siswa nan mengikuti pendidikan di barak militer memerlukan pelayanan khusus.

"Mungkin penyimpanan perilaku, penyimpangan sosial, penyimpanan emosi. Itu bagian nan memang kita mau aturkan. Contoh misalnya anak itu main sampai jam 12 malam, motor-motoran, kemudian dari situ dia mengganggu jam belajarnya, sehingga dia tidak masuk sekolah setelah beberapa bulan dan sebagainya," katanya.

Deden membantah program ini sebagai wajib militer, melainkan Pendidikan Gerbang Panca Waluya. Materi lebih mengedepankan pada aspek-aspek pendidikan karakter, karakter dan kedisiplinan.

"Pak Gubernur di beragam kesempatan selalu menyampaikan bahwa anak-anak kita kan sekarang sudah banyak nan susah dikendalikan oleh orang tuanya, susah dikendalikan oleh gurunya, mengganggu keamanan, walaupun dalam konteks jarum aja tetap saja kan itu mengganggu keamanan. Karena nan seperti itulah nan bakal kita masukkan di program jasa unik tadi," ujarnya.

(fra/csr/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya