Daftar 10 Raja Properti Terkaya Di Indonesia

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
Daftar Isi

Jakarta, detikai.com - Keputusan Bank Indonesia (BI) memangkas BI Rate menjadi 5,75% telah mendorong pergerakan saham-saham emiten properti. Dengan adanya penurunan suku bunga, diharapkan jadi menjadi pemicu permintaan nan bakal semakin banyak pada 2025. Terlebih lagi insentif pajak beli properti diperpanjang.

Hal ini juga sudah ditunjukkan pada beberapa pergerakan nilai saham properti nan sudah menunjukkan kenaikan. Di Indonesia sendiri, ada sejumlah pengusaha "raja properti."

Kesuksesan mereka dalam sektor properti sampai membikin mereka masuk ke daftar orang terkaya se-Indonesia. Lantas, siapa saja penguasaha properti terkaya di RI?

1. Keluarga Widjaja

Eka Tjipta Widjaja adalah pendiri Grup Sinar Mas, nan salah satu anak usahanya adalah Sinarmas Land. Sinarmas sendiri merupakan perusahaan nan bergerak di beragam sektor, seperti kertas, agribisnis, makanan, jasa keuangan, telekomunikasi, energi, infrastruktur, developer dan real estat.

Dikutip dari Forbes, Keluarga Widjaja menduduki ranking nomor 4 orang terkaya di Indonesia tahun 2024. Harta family Widjaja tercatat mencapai US$ 18,9 miliar alias sekitar Rp308,66 triliun per akhir tahun lalu.

Eka sendiri telah meninggal pada Januari 2019 dan mewarisi bisnisnya ke anak-anaknya. Putranya, Muktar Widjaja menjadi Executive Director dan CEO dari Sinarmas Land.

Sinarmas Land menggarap lini upaya properti Grup Sinar Mas. Perusahaan ini merupakan developer area Bumi Serpong Damai (BSD) di Kota Tangerang Selatan. Selain di BSD, perusahaan ini juga mengembangkan beragam proyek properti di wilayah lain seperti Jakarta, Bogor, Surabaya, Depok, Bekasi, Batam, Balikpapan, hingga ke China.

2. Mochtar Riady

Mochtar Riady merupakan pendiri dari Grup Lippo. Perusahaannya dikenal telah sukses melakukan upaya terintegrasi ialah diversifikasi berupa hunian, kota mandiri, apartemen, hotel, rumah sakit, mall apalagi hingga area industri.

Dua perusahaan besar di bagian properti nan berada di bawah Grup Lippo adalah PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) dan PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK). Sesuai namanya, kedua perusahaan tersebut berasal dari pengembangan area di Cikarang dan Karawaci.

Proyek properti paling besar nan saat ini digarap Grup Lippo adalah Kota Baru Meikarta nan berada di Bekasi. Proyek ini digarap oleh anak perusahaan LKPR, ialah PT Mahkota Sentosa Utama (MSU).

Lahir di Jawa Timur, Mochtar Riady membuka toko sepeda pada usia 22 tahun dan membangun karir perbankan nan sukses hingga krisis finansial Asia 1997. Saat ini minat grup Lippo meliputi real estat, ritel, perawatan kesehatan, media, dan pendidikan.

Berkat upaya nan dimilikinya, sekarang Mochtar Riady & family menempati posisi ke-25 di daftar 50 orang terkaya Indonesia jenis Forbes tahun 2024 dengan total kekayaan mencapai US$ 2,25 miliar alias sekitar Rp 36,73 triliun.

3. Keluarga Ciputra

Ciputra adalah pendiri dan ketua PT Ciputra Development Tbk. (CTRA). Ciputra alias Tjie Tjin Hoan, nan berasal dari Parigi, memulai upaya propertinya betul-betul dari nol.

Ia merantau ke Jawa untuk berkuliah di Jurusan Arsitek ITB, Bandung. Usai mendapatkan gelar insinyur, dia memulai peruntungannya di upaya properti dengan menggarap Pusat Perbelanjaan Senen di Jakarta Pusat. Tahun 1961, dia berupaya meyakinkan Gubernur DKI Jakarta saat itu, Soemarno, agar Pasar Senen nan saat itu sangat dikumuh dipermak menjadi pusat perbelanjaan modern.

Beberapa perusahaan properti besutan Ciputra antara lain PT Pembangunan Jaya Tbk., Metropolitan Group, dan Ciputra Group. Proyek-proyek Ciputra sendiri tersebar di banyak kota-kota besar di Indonesia.

Ciputra meninggal di Singapura pada 27 November 2019. Estafet upaya properti Ciputra sekarang diwariskan kepada anak-anaknya.

Saat ini, family Ciputra masuk dalam jejeran orang kaya ke-32 di Indonesia tahun 2024 dengan kekayaan mencapai US$1,7 miliar alias setara Rp27,75 triliun.

4. Alexander Tedja

Alexander Tedja dikenal sebagai raja properti dan mal dari Surabaya dengan grup perusahaan di bawah bendera Pakuwon Group. Bahkan, dirinya kerap disebut sebagai konglomerat Raja Mal di Indonesia.

Grup Pakuwon adalah pemilik dari Mal Pakuwon, pusat perbelanjaan terbesar di Indonesia saat ini dengan luas lantai 180.000 meter persegi. Selain itu, Pakuwon adalah pemilik mal terbesar kedua di Indonesia, ialah Tunjungan Plaza, nan juga berada di Kota Surabaya.

Pada tahun 2022 lalu, Alexander sempat masuk ke daftar The Real Time Billionaires nan dirilis oleh Forbes, dengan kekayaan US$1,2 miliar alias setara Rp 17,5 triliun (dengan kurs Rp 14.615).

5. Trihatma Kusuma Haliman

Trihatma Kusuma Haliman adalah seorang arsitek nan meneruskan upaya Agung Podomoro Land nan didirikan ayahnya, Anton Haliman nan meninggal pada tahun 1999. Agung Podomoro dikenal sebagai developer properti terbesar di Indonesia.

Sejak Trihatma berasosiasi pada tahun 1973, Agung Podomoro Land mengalami pertumbuhan nan sangat pesat. Dirinya pun bisa mengembangkan hotel, apartemen hingga resor.

Total kekayaan nan dimilikinya menyentuh nomor Rp6,98 triliun. Bahkan, dia pernah membeli proyek apartemen di Le Nouvel Ardmore, Singapura sebesar Rp207 miliar.

6. Osbert Lyman

Osbert Lyman merupakan bos dari Lyman Grup nan bergerak di bagian upaya real estate, kelapa sawit, dan kayu. Di Jakarta, grup mempunyai saham di gedung perkantoran Wisma 46 (dijuluki gedung Fountain Pen) dan hotel Shangri-La.

Pada 2021, Lyman menjadi orang terkaya di Indonesia ke-49 jenis majalah Forbes. Kekayaan Lyman mencapai US$800 juta. Sayangnya tahun 2022 Osbert sudah tidak lagi masuk dalam jejeran 50 orang terkaya di Indonesia jenis majalah Forbes.

7. Soetjipto Nagaria

Soetjipto Nagaria adalah seorang pengusaha properti nan mendirikan dan mengembangkan Group Summarecon Agung. Saat ini, dia menjabat sebagai Chairman di group Summarecon Agung, nan merupakan salah satu perusahan properti besar di Indonesia.

Melansir Forbes, crazh rich Indonesia pertama nan masuk dalam daftar adalah Soetjipto Nagaria. otal kekayaannya mencapai US$400 juta alias sekitar Rp6 triliun. Namun tahun 2022 nama Soetjipto Nagaria tidak kembali masuk ke dalam orang terkaya di Indonesia jenis majalah Forbes.

8. Harjanto Tirtohadiguno

Harjanto Tirtohadiguno namalain The Ning King, merupakan salah satu konglomerat di Tanah Air dengan mendirikan perusahaan developer properti PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI) nan sudah berdiri sejak 1993 dengan nama PT Adhihutama Manunggal.

Perusahaan tersebut berfokus pada pengembangan dan pengelolaan perumahan, area komersial, hingga area intermezo dan rekreasi. Bahkan pada 1994 Haryanto sukses menjual 1.100 kediaman dalam waktu 2 minggu. Tak hanya itu saja, Alam Sutera Realty juga mengembangkan proyek Serpong dengan luas 800 hektar dan proyek Suvarna Sutra nan terletak di Kabupaten Tangerang seluas 2.600 hektar.

Meski PT Alam Sutera Realty Tbk. merupakan perusahaan keluarga, pihak lain pernah mengakuisisi perusahaan ini sehingga berganti nama menjadi PT Alfa Goldland Realty. Haryanto lampau membeli lagi saham perusahaan tersebut dan mengembalikan namanya seperti semula.

9. Sugianto Kusuma

Sugianto Kusuma namalain Aguan adalah pendiri dan pemilik Agung Sedayu Group, salah satu konglomerasi properti terbesar di Indonesia. Dia mempunyai nama original Guo Zaiyuan nan kemudian berubah menjadi Sugianto Kusuma alias Aguan (ejaan lain: A Guan).

Aguan mulai membangun bisnisnya sendiri pada 1971 nan jadi cikal bakal Agung Sedayu Group. Saat memulai bisnis, Aguan cukup beruntung lantaran suasana politik dan ekonomi Orde Baru sangat bagus. Alhasil, bisnisnya pun berkembang pesat. Hanya dalam kurun 10 tahun, beragam proyek bangunan pun dikerjakannya setelah menggarap proyek pertama, ialah Harco Mangga Dua.

Saat berupaya menggarap properti lain dia berkenalan dengan Tommy Winata (TW), pengusaha Tionghoa lainnya nan bergerak di sektor perbankan dan properti. 'Duet maut' ini melahirkan area real estate besar seperti Pantai Indah Kapuk (PIK), Kelapa Gading, apalagi area perkantoran elite, ialah SCBD Sudirman.

Belakangan, upaya properti Agung Sedayu Group pun semakin besar. Dalam laman resmi perusahaan, tercatat ada 57 properti Aguan di bawah bendera Agung Sedayu nan tersebar di Jabodetabek.

Tak diketahui pasti berapa kekayaannya. Namun, andaikan memandang pada banyaknya properti tersebar di Jabodetabek nan dikenal dengan nilai fantastis, sudah pasti kekayaan Aguan juga melimpah.

10. Husodo Angkosubroto

Husodo Angkosubroto merupakan pemilik Gunung Sewu Group (GSK). Ia berbareng kerabat kandung lainnya mewarisi perusahaan tersebut dari sang ayah, Go Soei Kie namalain Dasuki Angkosubroto, pendiri grup tersebut, nan tutup usia pada 2009.

Gunung Sewu berdiri sebagai pedagang komoditas pada tahun 1953, dan kemudian mengembangkannya ke bagian properti dan pertanian. Keterlibatan Husodo dalam Gunung Sewu sudah sejak lama. Bahkan, Husodo mempunyai andil dalam membesarkan Grup Gunung Sewu sejak 1977.

Di bawah kepemimpinannya, Gunung Sewu telah berkembang menjadi salah satu grup upaya terdiversifikasi utama di Indonesia. Perusahaan itu sekarang beraksi di bagian makanan, asuransi, properti, manufaktur, dan upaya baru lainnya menyatakan mempunyai total tenaga kerja ahli sekitar 30.000 orang.

Husodo dan family menempati posisi ke-43 daftar orang terkaya di Indonesia tahun 2024 jenis Forbes. Kekayaan mereka diperkirakan mencapai US$1,28 miliar alias sebesar Rp20,88 triliun.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Naik Tipis, Sektor Ini Berpotensi Cuan

Next Article Jejak Hashim Djojohadikusumo, Pengusaha Besar Adik Prabowo

Selengkapnya