Cuaca Hari Ini Rabu 19 Maret 2025: Jabodetabek Pagi Hari Diprediksi Berawan

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Cuaca pagi Jakarta hari ini Rabu (19/3/2025), diprediksi seluruh langitnya bakal berawan. Demikianlah prakiraan cuaca hari ini.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca di nyaris seluruh wilayah Jakarta pada siang hari juga diprediksi bakal berawan, selain di Kepulauan Seribu.

Kemudian pada malam harinya cuaca wilayah Jakarta sebagiannya diprediksi bakal berawan, dan nan lainnya turun hujan.

Sementara untuk wilayah penyangga Jakarta, ialah Bekasi, Jawa Barat, cuaca pagi hingga malam hari diprediksi berawan.

Lalu, untuk wilayah Kota Depok dan Bogor, Jawa Barat, cuaca pagi harinya diprediksi bakal berawan, siang hujan ringan dan malam kembali berawan.

Begitu juga cuaca di Kota Tangerang, Banten, diprakirakan pagi hari bakal berawan, siang hujan ringan dan malam berawan.

Berikut info prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya nan dikutip detikai.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota  Pagi  Siang   Malam 
 Jakarta Barat  Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Jakarta Pusat   Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Jakarta Selatan   Berawan  Berawan  Berawan
 Jakarta Timur   Berawan  Berawan  Berawan
 Jakarta Utara   Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Kepulauan Seribu   Berawan  Hujan Ringan  Berawan 
 Bekasi   Berawan  Berawan   Berawan
 Depok   Berawan  Hujajn Ringan  Berawan
 Kota Bogor   Berarwan  Hujan Ringan  Berawan
 Tangerang  Berawan  Hujan Ringan  Berawan

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta melalui BPBD menyiapkan anggaran sebesar 4,1 miliar Rupiah untuk melakukan modifikasi cuaca.

Promosi 1

Modifikasi Cuaca di Jakarta Sudah Semai 12 Ton Garam Selama Enam Hari untuk Antisipasi Hujan Deras

Operasi modifikasi cuaca (OMC) nan memasuki hari keenam telah menyemai 12 ton garam (NaCl) di langit Jakarta. Langkah ini sebagai upaya mengantisipasi hujan deras.

Ketua Subkelompok Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta sekaligus ahli bicara operasi modifikasi cuaca (OMC) Jakarta 2025, Michael Sitanggang, mengatakan total penggunaan bahan semai mencapai 12 ton dengan waktu terbang kumulatif selama 31 jam 30 menit.

 "Tercatat sebanyak 15 kali sorti penyemaian garam sudah dilakukan," kata Michael dalam keterangan resminya, Mnggu (16/3/2025) dilansir Antara.

Pada Minggu ini, lanjut dia, dilakukan tiga sorti penyemaian 2,4 ton bahan semai higroskopis (menyerap molekul air) dengan total lama penerbangan mencapai 5 jam 40 menit.

Lokasi penyemaian meliputi area Kabupaten Pandeglang dan Serang untuk sorti pertama. Lalu, wilayah Barat Daya Pandeglang, Banten, Lebak, dan Perairan Selat Sunda untuk sorti kedua. Serta, area Barat Daya Pandeglang, Kabupaten Lebak, dan Perairan Selat Sunda untuk sorti ketiga.

"Kami terus berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau perkembangan cuaca demi memastikan kota Jakarta terhindar dari musibah hidrometeorologi selama penyelenggaraan OMC," ujar Michael.

Operasi modifikasi cuaca hari keenam terhitung sejak 11 Maret lalu, dilakukan sebagai tindak lanjut atas laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten mengalami hujan dengan intensitas bervariasi, mulai dari ringan, sedang, hingga lebat.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo, menjelaskan berasas prediksi presipitasi (curah hujan) tiga jam, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang diprediksi merata di seluruh wilayah.

"Prakiraan cuaca tiga jam menunjukkan intensitas ringan hingga sedang, sehingga pertumbuhan awan di wilayah Barat Jawa menjadi sasaran penyelenggaraan operasi hari ini. Potensi pembentukan awan hujan di wilayah Jawa bagian Barat pada 17-18 Maret 2025," kata Budi.

Kurangi Curah Hujan, Pemprov Jakarta Pertimbangkan Modifikasi Cuaca Malam Hari

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mempertimbangkan untuk melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) pada malam hari. Langkah ini diambil untuk mengurangi intensitas hujan dan meminimalisir risiko banjir yang sering melanda ibu kota.

Kerjasama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjadi kunci dalam penyelenggaraan rencana ini.

"Kami meminta support pesawat dari BNPB untuk bisa diterbangkan pada malam hari. Pemprov DKI mempunyai keterbatasan untuk pesawat nan terbang malam," ungkap Sekretaris Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Maruli Sijabat, di Balai Kota Jakarta, Selasa (11/3/2025). 

Adapun pelaksanaan operasi modifikasi cuaca, kata dia, sesuai dengan pengarahan dari BMKG. Ini mengenai potensi pertumbuhan awan hujan. Dengan kata lain, OMC dilakukan jika ada potensi awan hujan.

"Namun jika misalnya tidak ada pertumbuhan awan hujan, maka kita tidak lakukan OMC. Demikian pada malam hari. Jadi kita menunggu untuk penyelenggaraan OMC-nya dari BMKG," kata Maruli.

Dengan adanya support dari BNPB, OMC malam hari ini diharapkan dapat lebih efektif dalam mengendalikan curah hujan di Jakarta.

Modifikasi cuaca di Jakarta bukanlah perihal baru. Sejak beberapa tahun terakhir, pemerintah telah melaksanakan OMC dalam beragam periode.

Dengan metode penyemaian awan menggunakan bahan seperti garam, OMC bermaksud untuk mengurangi curah hujan hingga 80 persen. Namun, penyelenggaraan ini tidak selalu dilakukan, melainkan berasas potensi pertumbuhan awan hujan nan ada.

Selengkapnya