Cokelat Dubai Di As Picu Wabah Salmonella, 1 Orang Dirawat Di Rs

Sedang Trending 5 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Selai pistachio-kakao alias pistachio-cocoa bungkusan nan mirip dengan cokelat Dubai ditarik. Hal ini dikaitkan dengan kontaminasi pandemi Salmonella.

Pada 14 Juli 2025, World Market dan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS alias Food and Drug Administration (FDA) mengeluarkan perintah penarikan untuk satu batch Selai Krim Pistachio Kakao dengan Kadayif, salah satu produk dari perusahaan Turki Emek Gıda, lantaran potensi kontaminasi Salmonella.

Selai bungkusan nan menampilkan 'Dubai' pada labelnya, sebagian besar ditemukan di World Market. Jaringan ritel nan menjual produk makanan internasional itu secara suka rela menarik produk tersebut pada 14 Juli 2025.

Bahan-bahan produk ini mirip dengan batangan nan viral, ialah kulit cokelat susu nan diisi dengan krim pistachio, tahini, dan knafeh (pasta filo parut).

"Selai kakao-pistachio nan terdampak dikemas dalam toples kaca cerah berukuran 9,7 ons alias sekitar 274 gram dan mempunyai nomor batch 250401 serta tanggal kedaluwarsa 1 April 2027," menurut FDA nan dikutip dari laman People, Selasa (22/7/2025).

Selai-selai tersebut didistribusikan di lokasi-lokasi World Market di lebih dari 30 negara. Tetapi, Emek Gıda tidak segera menanggapi permintaan komentar dari PEOPLE pada hari Minggu, 20 Juli.

Menurut Departemen Pertanian Minnesota, salmonella terdeteksi dalam selai tersebut setelah sampel produk dikumpulkan di Minnesota sebagai bagian dari investigasi terhadap produk selai pistachio merek Emek.

Salmonella adalah organisme nan dapat menyebabkan jangkitan serius dan terkadang fatal pada anak kecil, orang lanjut usia alias lansia, dan orang lain dengan sistem kekebalan tubuh nan lemah. Orang sehat nan terinfeksi Salmonella sering mengalami demam, diare (yang mungkin berdarah), mual, muntah, dan sakit perut.

Dalam keadaan nan jarang terjadi, jangkitan Salmonella dapat mengakibatkan organisme tersebut masuk ke aliran darah. Kondisi itu menyebabkan penyakit nan lebih parah seperti jangkitan arteri, misalnya aneurisma nan terinfeksi, endokarditis, dan artritis.

World Market juga mengimbau para pengguna nan membeli olesan Emek Gıda untuk tidak memakannya, melainkan mengembalikannya ke tempat pembelian. Ini dilakukan untuk mendapatkan pengembalian biaya penuh alias mereka dapat membuang produk tersebut.

Ketika penarikan awal dikeluarkan, FDA menyatakan belum ada penyakit nan mengenai dengan produk tersebut nan dilaporkan. Dua hari kemudian, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit alias Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengumumkan bahwa pandemi Salmonella telah dikaitkan dengan olesan nan ditarik dan krim pistachio lain dari perusahaan Turki nan sama.

"Para pejabat kesehatan saat ini sedang menyelidiki pandemi jangkitan Salmonella di beberapa negara bagian nan mengenai dengan krim pistachio," tutur CDC dalam siaran pers 16 Juli.

"Terdapat empat kasus mengenai produk tersebut, serta satu kasus rawat inap, di dua negara bagian," sambungnya. Tetapi, badan tersebut tidak merinci negara bagian mana saja nan terdampak.

Selain krim 'Dubai' nan sebelumnya ditarik, CDC juga memperingatkan konsumen untuk menghindari 'Krim Pistachio merek Emek' dengan tanggal kedaluwarsa 19 Oktober 2026, lantaran potensi kontaminasi.

"Saat ini, FDA saat ini sedang berupaya untuk menentukan apakah lot ini sedang didistribusikan alias apakah lot alias produk lain terdampak," sambung CDC.

Sementara itu, CDC memperingatkan pelaku upaya untuk tidak menjual, menyajikan, alias mendistribusikan krim pistachio merek Emek dengan kode produksi dan tanggal di atas alias olesan nan baru ditarik.

Badan tersebut juga mengimbau masyarakat untuk mencuci dan mensanitasi peralatan dan permukaan nan mungkin telah bergesekan dengan krim pistachio.


(sao/kna)

Selengkapnya