ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Sejumlah produsen perangkat penambangan Bitcoin asal China memilih membangun pabrik di Amerika Serikat (AS). Langkah ini dilakukan sesaat setelah perang jual beli antara dua negara ekonomi terbesar bumi pecah beberapa waktu lalu.
Ketiga pabrikan perangkat penambangan Bitcoin asal China tersebut adalah Bitmain, Canaan dan MicroBT. Mereka membangun lebih dari 90% rig penambangan global.
Canaan telah menguii coba produksinya di AS untuk menghindari tarif baru nan diumumkan Trump awal bulan lalu. Dengan argumen nan sama, MicroBT mengonfirmasi menerapkan strategi lokalisasi di negara tersebut.
Eksekutif senior Canaan, Leo Wang memastikan rig penambangan milik perusahaannya tidak menakut-nakuti keamanan. Namun sebaliknya, perusahaan akan menghadapi masalah saat pembatasan AS mengenai penjualan teknologi tinggi dilakukan di China.
"Alasannya adalah untuk mencoba mengurangi biaya kami dan pengguna kami. Prospek tarif artinya kudu mengeksplorasi semua alternatif," kata Wang dikutip dari Reuters, Selasa (18/6/2025).
Tarif baru Trump membebankan tarif dasar 10% untuk impor dari banyak negara, dan menambah 20% dari China. AS juga bisa meningkatkan tarif untuk negara-negara Asia Tenggara kreator rig China jika mendirikan pabrik perakitan.
Trump sendiri merupakan salah satu pendukung terbesar kripto. Bahkan, dia menyebut bakal menjadi presiden mata uang digital untuk mempopulerkan penggunaan mata duit mata uang digital secara umum di negaranya.
Anaknya, Eric Trump berbareng Hut 8 nan bergerak di bagian teknologi dan daya juga telah meluncurkan penambang Bitcoin untuk AS. Tujuannya membangun persediaan nan lebih strategis.
Namun, kebijakan ramah mata uang digital bakal berakibat jelek pada AS. Mengingat China mempunyai peranan besar pada prasarana Bitcoin.
"Jika China membatasi ekspor alias melakukan manipulasi pasokan, bisa mengganggu stabilitas jaringan Bitcoin dan berakibat pada pengguna serta penanammodal AS," kata pengacara norma mata uang digital AS, John Deaton.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Ditinggal, Negara Ini Ketiban Durian Runtuh