China Buka Suara Nasib Tiktok Usai Dihantam Tarif Trump

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Pemerintah China kembali menegaskan bahwa setiap kesepakatan mengenai TikTok kudu mematuhi norma nan bertindak di China.

Pernyataan ini disampaikan usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperpanjang pemisah waktu penjualan TikTok selama 75 hari.

Langkah perpanjangan ini dilakukan setelah laporan menyebut bahwa kesepakatan pemisahan aset TikTok di AS mandek, sebagian lantaran ketegangan geopolitik antara Washington dan Beijing.

China sebelumnya telah menyiratkan keberatan terhadap kesepakatan tersebut menyusul pengumuman tarif baru oleh Trump. Menurut info terkini, Trump memberlakukan tarif 125% terhadap peralatan impor dari China.

Menanggapi perpanjangan kesepakatan mengenai TikTok, ahli bicara Kementerian Perdagangan China menyatakan bahwa negaranya menentang praktik nan mengabaikan norma pasar, perampasan secara paksa, dan tindakan nan merugikan kewenangan serta kepentingan perusahaan.

"Pengaturan upaya nan spesifik kudu sesuai dengan norma China, termasuk dalam perihal ekspor teknologi nan wajib mendapatkan persetujuan pemerintah," tulis pernyataan resmi di situs Kementerian Perdagangan China, dikutip dari Reuters, Kamis (10/4/2025).

Salah satu poin utama nan dipersoalkan China adalah algoritma TikTok nan menjadi inti dari operasional ByteDance, induk perusahaan TikTok.

Berdasarkan izin ekspor teknologi nan diberlakukan pada 2020, algoritma tersebut tidak bisa diekspor tanpa izin dari otoritas China.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: AI Vs Kebakaran Hutan: Teknologi Cerdas Hadang Bencana Alam

Next Article Siap-siap TikTok Diblokir, Ramai Pindah ke Aplikasi Ini

Selengkapnya