ARTICLE AD BOX
detikai.com
Sabtu, 26 Apr 2025 12:30 WIB

Jakarta, detikai.com --
Ketegangan antara dua raksasa ekonomi dunia kembali memanas. Pemerintah China menegaskan bahwa tidak ada pembicaraan alias negosiasi jual beli nan tengah berjalan dengan Amerika Serikat, meskipun Presiden Donald Trump menyatakan telah menerima panggilan dari Presiden Xi Jinping.
Pernyataan ini disampaikan Kedutaan Besar China di Washington melalui unggahan di platform WeChat pada Sabtu (26/4).
"Tidak ada konsultasi alias negosiasi antara China dan Amerika Serikat mengenai rumor tarif, apalagi mencapai kesepakatan apa pun," kata mereka melansir APF.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Klaim Trump muncul dalam wawancara dengan majalah Time nan dilakukan pada 22 April dan dipublikasikan sehari sebelumnya. Dalam wawancara itu, Trump berkata, "Dia (Xi Jinping) menelepon. Dan saya tidak menganggap itu sebagai tanda kelemahan dari pihaknya."
Namun, Trump tidak menyebut kapan tepatnya panggilan itu terjadi alias apa nan dibahas dalam percakapan tersebut.
Beijing sendiri sebelumnya telah menyampaikan sanggahan serupa melalui Kementerian Perdagangan China pada Kamis, memperkuat sikap bahwa pernyataan pihak AS soal adanya perbincangan tarif adalah "tidak lain hanyalah menyesatkan."
China juga menekankan bahwa perang jual beli nan sedang berjalan saat ini bermulai dari kebijakan sepihak AS.
"Perang jual beli ini dimulai oleh pihak Amerika Serikat," tulis pernyataan tersebut. "Jika AS betul-betul mau menyelesaikan masalah melalui dialog, maka mereka kudu terlebih dulu mengoreksi kesalahannya, berakhir menakut-nakuti dan menekan pihak lain, serta sepenuhnya mencabut semua tarif sepihak terhadap China."
Perang jual beli antara kedua negara semakin intens dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak era kepemimpinan Trump. Kebijakan tarif tinggi terhadap barang-barang China nan mencapai hingga 145 persen untuk beberapa produk memicu tindakan jawaban dari Beijing dan memengaruhi pasar global.
Dalam wawancara nan sama, Trump sempat menyatakan bahwa dirinya bakal mengumumkan kesepakatan jual beli baru dengan sejumlah mitra dalam beberapa minggu ke depan.
Mengenai China, dia menyebut, "Ada nomor tertentu nan bakal membikin mereka merasa nyaman. Tapi Anda tidak bisa membiarkan mereka menghasilkan satu triliun dolar dari kita."
[Gambas:Video CNN]
(tis/tis)