Cerita Wni Korban Bandar Scamming Di Myanmar, Diancam Organ Tubuh Akan Dijual Kalau Tak Capai Target

Sedang Trending 8 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Budi Gunawan menuturkan, sepulangnya 554 WNI dari Myanmar, mereka bakal ditampung terlebih dulu di Asrama Haji Pondok Gede. Hal ini dilakukan untuk melakukan assessment alias pendataan identitas setiap WNI nan sudah sukses dipulangkan.

Seperti diketahui, atas Kerjasama Indonesia dengan Thailand dan Cina, sebanyak 554 WNI sukses dievakuasi dari Myanmar. Mereka terdiri dari 449 berjenis kelamin laki-laki, dan 105 lainnya adalah perempuan.

Mereka sudah dievakuasi melalui Bandara Don Mueang Bangkok, nan dilakukan secara bertahap. Sejak kemarin, 17 Maret 2025 sebanyak 200 WNI, lampau hari ini 200 WNI, dan terakhir besok, sebanyak 154 WNI.

"Setibanya di Indonesia, mereka bakal ditampung di Asrama Haji Pondok Gede, selama 3 hari, para korban ini juga bakal mendapatkan support logistik, jasa kesehatan, serta pendampingan sosial guna memastikan mereka dapat pulih secara mental sebelum dipulangkan ke wilayah asal masing-masing,"ungkap Budi Gunawan, Selasa (18/3/2025).

Pemerintah Indonesia merasa perlu memberikan perhatian unik kepada ratusan WNI dari Myanmar ini, sebab, selama di sana, mereka bekerja di markas sindikat online scamming. Selama bekerja itu pula, para WNI mendapatkan beragam tekanan dan juga kekerasan fisik.

"Pemukulan dan disetrum, serta pengancaman, terakhir itu ada nan diancam bakal diambil organ tubuhnya jika sasaran nan diberikan para bandar ini tidak bisa dipenuhi," ujarnya.

Puluhan pekerja migran Indonesia terlarangan nan menjadi korban scamming online tiba di airport Soekarno Hatta, setelah melakukan perjalanan dari Myanmar.

Selengkapnya