Cerita Karyawan Minimarket Dikomplain Gara-gara Kasus Beras Oplosan

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta- Di kembali rak-rak minimarket nan tertata rapi, ada wajah-wajah capek para tenaga kerja nan sekarang dihujani pertanyaan hingga kemarahan dari pelanggan. Semua berasal dari skandal beras oplosan nan bikin publik rugi Rp99 triliun per tahun.

Resa (24), Asisten Kepala Toko Alfamidi di Cikahuripan, Klapanunggal, Bogor, menjadi salah satu tenaga kerja nan terkena imbas. Beberapa hari lalu, dia ditegur langsung oleh sejumlah pengguna lantaran beras merek Sania nan masuk daftar beras oplosan tetap terpajang di rak.

“Waktu ditegur dan dimarahi pelanggan, saya tak bersuara saja. Saya kan hanya karyawan, jalankan perintah atasan,” ujar Resa sambil tersenyum pahit, Kamis (25/7/2025) malam.

Dia mengaku, petunjuk dari atas sudah jelas. Dua pekan lalu, semua beras Sania lima kilogram kudu ditarik dari rak. Tapi hanya berselang tiga hari, perintah berubah. Beras itu kembali boleh dijual.

“Mungkin lantaran sudah diuji dan dinyatakan aman,” katanya pelan.

Resa sendiri tak sepenuhnya paham. nan dia tahu, pekerjaannya menata, menjual, dan menjaga etalase.

Sepinya Rak Beras Alfamidi

Sejak berita beras oplosan mencuat, suasana minimarket tempat Resa bekerja tak lagi sama. Rak beras nan dulu tak pernah sepi, sekarang justru sunyi pembeli.

"Dulu bisa terjual lebih dari 50 kilo per hari," ucapnya pelan. "Sekarang paling banyak 15 kilo."

Untuk menarik kembali kepercayaan pelanggan, toko mulai memberi potongan harga. Beras lima kilogram nan sebelumnya dijual Rp74.500, sekarang dibanderol Rp73.500.

“Diskon sekitar seribuan,” katanya sembari membenarkan name tag di seragamnya.

Namun, upaya potongan nilai belum sepenuhnya berhasil. Resa mencermati perubahan selera pelanggan. Beras Sania, nan sebelumnya jadi jagoan penjualan, sekarang tak lagi jadi pilihan utama. Pelanggan beranjak ke merek lain, salah satunya beras Raja.

“Orang sekarang lebih pilih aman, kayaknya takut salah beli,” ujar Resa.

Isu Oplosan Tak Goyahkan Rak Beras Alfamidi & Indomaret

Tak jauh dari Alfamidi tempat Resa bekerja dan menghadapi pengguna nan mulai curiga, dua minimarket lain justru tampak tenang. Alfamart dan Indomaret berdiri berdampingan di perspektif jalan, menjual beras seperti biasa seolah skandal beras oplosan tak pernah ada.

“Kalau di sini, Sania paling laris,” ujar Jidan (20), tenaga kerja Alfamart, sembari menunjuk rak berisi bungkusan lima kilogram.

Dia mengaku, sempat ada penarikan beras Sania dari etalase, tapi hanya sebentar. Tak lama, produk itu kembali dipajang dan tetap jadi favorit pelanggan. Tak ada protes, tak ada keluhan.

“Pelanggan tetap beli kayak biasa,” tambahnya.

Situasi serupa terlihat di Indomaret. Asep (28), salah satu karyawannya, memastikan semua beras nan berpotensi bermasalah sudah ditarik sejak awal berita mencuat. Kini, hanya Beras Ramos, Larrist, dan Pandan Wangi nan menghuni rak.

“Yang sekarang ini sudah kondusif semua,” katanya yakin.

Meski tanpa potongan nilai alias promosi khusus, penjualan tetap stabil. Mungkin lantaran kepercayaan pengguna belum sepenuhnya terkikis.

Selengkapnya