Cek Spbe, Bahlil Ingatkan Isi Lpg 3 Kg Harus Sesuai

Sedang Trending 8 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyoroti adanya temuan Liquefied Petroleum Gas (LPG) bersubsidi 3 kg nan tak sesuai dengan takaran. Hal ini disampaikan saat melakukan inspeksi ke pangkalan elpiji dan Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) PT Patra Trading di Tanjung Gerem, Provinsi Banten, Kamis (13/3)

Bahlil mengatakan, beberapa temuannya gas melon gas 3 kg hanya berisi sekitar 2,5 kg hingga 2,7 kg. Melihat perihal ini, dia menegaskan pemerintah tidak bakal memberikan toleransi bagi praktik pengurangan takaran LPG.

"Tadi saya melakukan kunjungan di SPBE agar berat alias jumlah 3 Kg dalam galon alias tangkinya betul-betul terjamin. Kita tahu bahwa rata-rata itu biasanya hanya 2,5-2,7 Kg, ini kita tidak mau lagi (terjadi). Kita pastikan kudu mencapai 3 Kg," kata Bahlil dalam keterangan tertulis, Jumat (14/3/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahlil menambahkan Kementerian ESDM berbareng PT Pertamina (Persero) tengah meningkatkan pengawasan di seluruh rantai pengedaran LPG 3 Kg, termasuk memastikan setiap tabung nan didistribusikan mempunyai isi nan sesuai standar. Pemerintah juga tengah menyusun izin nan mewajibkan setiap SPBE menimbang tabung sebelum didistribusikan.

Pemerintah terus memastikan izin ini melangkah agar praktik curang seperti pengurangan isi tabung alias pengoplosan bisa kita berantas.

"Ini sesuai pengarahan Presiden Prabowo Subianto agar setiap rupiah subsidi betul-betul dinikmati oleh masyarakat nan berhak," katanya.

Selain itu, pemerintah juga tengah menata sistem nilai LPG bersubsidi agar masyarakat dapat membeli dengan nilai nan sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Bahlil menegaskan bahwa pemerintah tidak bakal ragu menindak tegas pihak nan bermain dengan nilai alias menyalurkan LPG bersubsidi ke pihak nan tidak berhak.

"Menyangkut dengan tata kelola daripada LPG, kami dari Pemerintah sedang melakukan kontinuitas untuk mengukur dan memastikan agar nilai daripada HET itu betul-betul bisa bisa diterapkan. Tadi saya cek di sini nilai di pangkalan itu harganya Rp 19.000 sama dengan HET," pungkasnya.

(acd/acd)

Selengkapnya