ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Manggis, nan sering dijuluki sebagai "ratu buah," adalah buah tropis nan mempunyai rasa manis dan masam nan khas. Kandungan nutrisi manggis meliputi antioksidan, vitamin C, serat, dan beragam senyawa anti-inflamasi.
Semua nutrisi di atas baik untuk kesehatan tubuh. Termasuk di antaranya melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV dan memperlambat tanda-tanda penuaan.
Mengutip Healthline, satu porsi manggis nan telah ditiriskan (196 gram) mengandung:
-
Kalori: 143
-
Karbohidrat: 35 gram
-
Serat: 3,5 gram
-
Lemak: 1 gram
-
Protein: 1 gram
-
Vitamin C: 6% dari nilai harian (DV)
-
Vitamin B9 (folat): 15% dari DV
-
Vitamin B1 (tiamin): 9% dari DV
-
Vitamin B2 (riboflavin): 8% dari DV
-
Mangan: 9% dari DV
-
Tembaga: 15% dari DV
-
Magnesium: 6% dari DV
Meskipun buah manggis memberikan banyak faedah bagi kesehatan, ada beberapa perihal nan perlu diperhatikan saat mengonsumsinya. Beberapa kebiasaan alias langkah nan kurang tepat dapat mengurangi manfaatnya, apalagi berpotensi menimbulkan pengaruh negatif.
Dalam tulisan ini, kita bakal membahas hal-hal nan sebaiknya dihindari saat makan manggis agar Anda bisa menikmati buah ini dengan aman.
1. Memadukan Manggis dengan Air Berkarbonasi
Mencampur manggis dengan air berkarbonasi sebaiknya dihindari lantaran dapat memengaruhi kesehatan pencernaan. Asam alami dalam manggis dapat bereaksi dengan pemanis buatan alias unsur lain nan terdapat dalam minuman berkarbonasi, sehingga memicu rasa tidak nyaman, seperti kembung alias sakit perut.
Untuk menghindari masalah ini, hindarilah mengonsumsi manggis berbarengan dengan minuman berkarbonasi. Pilihan nan lebih sehat adalah menyantap manggis dengan air putih alias minuman alami lainnya.
2. Memadukan Manggis dengan Makanan Manis
Menambahkan gula pada manggis dapat memberikan akibat jelek bagi kesehatan. Meski ada mitos nan mengatakan bahwa campuran ini bisa menghasilkan reaksi beracun, hingga saat ini belum ditemukan bukti ilmiah nan mendukung klaim tersebut.
Namun, nan jelas adalah konsumsi gula berlebih tetap perlu dihindari. Gula tambahan dapat membebani sistem metabolisme tubuh, meningkatkan akibat gangguan pencernaan, dan berkontribusi pada masalah kesehatan lain, seperti obesitas dan diabetes.
Oleh lantaran itu, sebaiknya nikmati manggis dalam corak alaminya tanpa tambahan gula untuk menjaga kesehatan tubuh.
3. Makan Manggis saat Perut Kosong
Mengonsumsi manggis ketika perut kosong sebaiknya dihindari. Kandungan masam dalam buah ini dapat memicu iritasi pada lambung, nan dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, nyeri, alias apalagi gangguan pencernaan. Para mahir merekomendasikan untuk menikmati manggis setelah makan utama sebagai hidangan penutup.
Hal ini bermaksud untuk mencegah iritasi lambung sekaligus mempermudah sistem pencernaan dalam mengolahnya.
4. Jangan Berlebihan
Walaupun manggis mempunyai banyak faedah bagi kesehatan, konsumsi secara berlebihan tetap tidak disarankan. Kandungan serat nan tinggi serta rasa masam pada manggis dapat memicu gangguan pencernaan, seperti perut kembung alias diare, jika dimakan dalam jumlah nan berlebihan.
Sebagai panduan, sebaiknya konsumsi manggis dibatasi sekitar 2-3 kali seminggu, dengan jumlah maksimal sekitar 1 kilogram (kg) per hari. Pola konsumsi nan seimbang bakal membantu Anda mendapatkan faedah optimal tanpa akibat pengaruh samping.
5. Memadukan dengan Minuman Tebu
Beberapa kepercayaan menyatakan bahwa mencampur manggis dengan minuman nan mengandung gula alami, seperti tebu, dapat berakibat kurang baik bagi tubuh.
Meskipun klaim ini belum didukung oleh bukti ilmiah, langkah pencegahan tetap disarankan dengan menghindari kombinasi tersebut untuk menjaga kesehatan.
Itulah sejumlah perihal nan sebaiknya dihindari saat mengonsumsi manggis. Dengan memerhatikan langkah konsumsi nan tepat, Anda dapat memperoleh faedah maksimal dari buah ini tanpa akibat pengaruh samping nan tidak diinginkan.
(dag/dag)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Potensi & Daya Saing Industri Kesehatan RI di Pasar Global
Next Article 6 Makanan Tinggi Purin, Pantang Bagi Penderita Asam Urat