ARTICLE AD BOX
Milan -
Figur sepakbola top Italia Fabio Capello mengkritik performa Inter Milan saat berimbang dengan Lazio 2-2. Capello menyebut, Inter sudah membuang titel juara.
Inter kandas menang setelah dua kali unggul pada pertandingan di Giuseppe Meazza, Senin (19/5) dinihari WIB. Yann Bisseck membuka skor di pengujung babak pertama, sebelum disamakan Pedro Rodriguez.
Nerazzurri kembali di depan usai Denzel Dumfries mencetak gol tidak lama kemudian. Kemenangan Inter nan sudah di depan mata menguap usai Lazio mendapat penalti menyusul handball Bisseck. Pedro menaklukkan Yann Sommer sehingga skor kembali seimbang di akhir waktu normal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada injury time, Inter Milan kembali garang dengan menekan Lazio tapi kandas menghasilkan gol tambahan. La Beneamata kandas memaksimalkan hasil seri 0-0 nan diperoleh Napoli 0-0 di kandang Parma.
Dengan demikian, Napoli tetap di Capolista unggul satu nomor dari Inter (2) di papan klasemen Liga Italia di mana kejuaraan tinggal menyisakan satu laga. Partenopei bakal merengkuh Scudetto, jika mengalahkan Cagliari di pekan terakhir. Sedangkan Inter wajib menang atas Como, sembari berambisi rivalnya itu terpeleset.
Capello menuding, Inter Milan lengah melawan Lazio. Selain itu, pasukan Simone Inzaghi diyakini sudah kepikiran final Liga Champions melawan Paris Saint-Germain pada akhir bulan ini.
"Saya tidak pernah mengira bahwa sebuah tim berilmu seperti Inter bakal membuang titel juara seperti itu dengan satu pertandingan sisa di kompetisi. Saya percaya Napoli bakal juara," tulis Capello dalam kolomnya di La Gazzetta dello Sport.
"Nerazzurri sekali lagi lengah ketika unggul melawan Lazio, terutama setelah gol Bisseck di akhir babak pertama, mereka berakhir bermain. Inter mendominasi babak pertama, mereka mau menang, mereka mau mencetak banyak gol."
"Di babak kedua, Inter tidak unjuk diri, mereka bermain untuk membuang waktu. Mereka kurang hati-hati alias kurang cepat, mereka lengah. Dan ini bukan soal bentuk nan menurun melainkan lantaran semua pemain ngegas setelah kedudukan 2-2. Ini soal psikologis, mentalitas."
"Secara tidak sadar memikirkan tentang final Liga Champions, nan tinggal sejenak lagi. Mungkin ada ketakutan bakal mengalami cedera otot membikin tim mengendur," eks allenatore AC Milan, Juventus, Real Madrid, AS Roma, dan Timnas Inggris ini.
"Sayang sekali, lantaran Napoli nan sekarang bukan lagi Napoli dari beberapa bulan lalu. Namun, jadi ada lebih banyak argumen untuk memberikan penghargaan kepada [pelatih Napoli Antonio-red] Conte lantaran membikin pencapaian nan hanya sedikit diprediksi pada awal musim ini," Fabio Capello menyimpulkan.
(rin/rin)