ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Bursa Asia berbeda arah pada hari ini, Senin (18/8/2025) tetapi kebanyakan melesat.
Pada Senin pukul 08.37 WIB, indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,09% ke 25293,34, indeks S&P/ASX 200 Australia menanjak 0,17% ke 8953,6. Indeks Nikkei Jepang terbang 0,74% ke 43690,55.
Shanghai Composite (SSE Composite Index) melesat 0,43% ke 3712,49.
Namun, indeks Singapura Straits Times melemah 0,36% ke 4215,47. Indeks KOSPI Korea juga ambruk 1,15% ke 3188,51. Indeks Thailand melandai 0,01% e 24373,7.
Busar Indonesia hari ini libur lantaran libur berbareng Hari Kemerdekaan RI.
Indeks bergerak beragam pekan ini lantaran menunggu momen krusial pekan ini ialah pidato Chairman bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell di aktivitas Simposium Jackson Hole, Wyoming pada 22 Agustus, Jumat mendatang.
Investor juga bakal menanti risalah rapat Feedral Open Market Committee (FOMC) pada 20 Agustus, serta sederet info global: PMI, CPI Eropa & Inggris, dan housing starts AS. Selain Powell, Presiden ECB Christine Lagarde juga dijadwalkan berpidato, nan bisa memberi tambahan sinyal krusial bagi global, termasuk Asia.
Inflasi nilai produsen AS secara mengejutkan melambung ke 3,3% (year on year/YoY) pada Juli 2025, tertinggi lima bulan. Sementara tu, secara bulanan melesat 0,9% alias tertinggi sejak Juni 2022. Inflasi nan tetap panas memangkas ekspektasi pemangkasan. Data CME FedWatch menunjukkan ekspektasi pemangkasan sekarang mengarah 84,5% untuk September, turun dari 95% pada Rabu pekan ini. Lonjakan ini juga memukul ekspektasi pemangkasan garang suku kembang The Fed pada September, dari 50 pedoman poin ke hanya 25 pedoman poin.
Klaim pengangguran nan lebih rendah dari perkiraan semakin memperkuat argumen The Fed untuk tetap berhati-hati. Yield obligasi AS bergerak stabil, sementara dolar melemah tipis, namun keduanya belum cukup menjadi katalis emas.
Investor juga menunggu hasil pertemuan Preside Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Senin (18/8/2025). Pertemuan ini digelar setelah Trump menggelar pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada Jumat pekan lalu, di mana dia tampak lebih selaras dengan Moskow dalam mendorong perundingan tenteram tanpa prasyarat gencatan senjata.
(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Tekan Bos The Fed, Bursa Asia-Pasifik Kompak Melemah