Bumn Mulai Pakai Ai, Bos Telkom Beberkan Cara Hitung Cuan

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Teknologi kepintaran buatan (AI) memerlukan biaya nan cukup besar, baik untuk pengadaan prasarana maupun aplikasinya. Perusahaan kudu memperhitungkan beberapa perihal untuk memastikan investasi AI memberikan hasil nan optimal bagi perusahaan.

Ketua Forum Digital BUMN dan Direktur Bisnis Digital PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., Fajrin Rasyid menjelaskan return dari investasi AI bisa dilakukan lewat beberapa cara.

Dari kalkulasi ini, perusahaan termasuk BUMN bisa memperhitungkan investasi layak dikucurkan alias tidak. Dia menjelaskan bahwa nilai tambah dari AI tidak hanya bisa diukur dari pendapatan nan dihasilkan, tetapi juga dari efisiensi.

"AI itu bisa menaikkan revenue, which is probably langsung bisa kita hitung ROI-nya, tapi teman-teman IT juga mesti memandang bagian AI ini bisa bisa meningkatkan efisiensi," katanya.

Dia mencontohkan efisiensi bisa dihitung dari nilai shopping modal nan turun setelah menerapkan teknologi AI.

"Setelah otomasi misalnya, ini bisa menghemat waktu sekian, bandwidth sekian, sekian ribu proses. Ini kira-kira, bisa dihitung nilai rupiahnya," kata Fajrin.

Dia menjelaskan bahwa bagian industri nan bisa menikmati akibat besar dari AI adalah di sektor B2B. Alasannya, kebanyakan bagian B2B memerlukan komputasi nan sangat besar.

"Misalnya di sektor pertambangan nan mengoperasikan saat ini tidak hanya menambang langsung masuk ke dalam site, tapi menggunakan mesin nan dioperasikan dari jarak jauh. Itulah penggunaan 5G dan kemudian dihitung menggunakan big info AI, gimana proses penambangan bisa dilakukan," kata Fajrin.


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Contek China, Ini Syarat RI Majukan Industri AI Generatif Lokal

Next Article Warga Eropa Ternyata Tak Peduli Dimatai-matai Robot

Selengkapnya