ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia kudu konsentrasi mengembangkan talenta digital di bagian kepintaran buatan (AI) sembari memastikan kedaulatan prasarana penunjangnya jika mau memanfaatkan teknologi tersebut dengan optimal dalam upaya mengejar pertumbuhan 8 persen.
CEO PT Indosat Tbk. Vikram Sinha menyatakan perkembangan teknologi selalu punya peran penting di sektor finansial. Indosat, termasuk melalui anak usahanya Artajasa, berkomitmen untuk terus mendorong keahlian teknologi sebagai bagian dari ekonomi Indonesia.
"Presiden Indonesia Prabowo Subianto telah menetapkan sasaran nan sangat ambisius, pertumbuhan ekonomi 8 persen. Adalah tugas kita dengan konsentrasi tunggal untuk bergerak ke arah sana," kata Vikram dalam aktivitas Digital Economic Forum 2025, Selasa (25/2/2025).
Dalam dasawarsa ini, AI adalah penemuan teknologi terbesar dan bakal berakibat besar ke perekonomian dunia. Menurut Vikram, dua kunci utama agar Indonesia bisa memanfaatkan teknologi AI adalah kesiapan talenta dan infrastruktur.
Vikram bahkan menyatakan 80 persen dari aspek keberhasilan mengambil teknologi AI adalah keahlian sumber daya manusia.
"Kami sangat percaya bahwa AI dan prasarana digital, nan berdaulat, untuk Indonesia, dari Indonesia, sangat krusial untuk kesuksesan perjalanan ini," katanya.
Dalam perihal talenta, Indosat berupaya menyediakan training keahlian AI untuk penduduk RI. Salah satunya lewat training bagi pegawai, termasuk tenaga kerja Artajasa.
"Tahun ini kami bakal melatih tenaga kerja Artajasa, 50 orang nan pertama bakal mendapatkan sertifikat dengan support McKinsey dan Google," kata Vikram.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Marak Pencurian Data, Begini Solusi Keamanan Super Canggih AMD
Next Article Live Now! CEO Indosat Buka-bukaan Soal Stock Split dan Prospek Laba