Bos Ojk Beberkan Kondisi Perbankan Ri Masih Ngegas, Ini Buktinya

Jakarta, detikai.com - Berbeda dengan keahlian pasar modal nan mengalami penurunan, sektor perbankan tetap mengalami pertumbuhan sebesar 8,43%.

"Kami harapkan pada sampai akhir tahun tetap bisa mencapai sasaran nan ditentukan namun pada range di bawah. Target pada 2025 ini adalah antara 9-11%," ungkap Ketua Dewan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar saat rapat dengan Komisi XI di gedung DPR RI Jakarta, Kamis (3/7/2025).

Mahendra melanjutkan lebih jauh, nomor pertumbuhan angsuran perbankan nan sebesar 8,43% memang turun dibandingkan periode sebelumnya 9,88%. Untuk angsuran korporasi tumbuh 11,92%, sementara angsuran UMKM tumbuh 2,17%.

"Jika dilihat secara sektoral maka sektor pertambangan, transportasi dan rumah tangga adalah tiga nan tertinggi. Sekalipun untuk pertambangan terlihat pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan pada periode tahun-tahun sebelumnya," tuturnya.

Sementara untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) terlihat pertumbuhannya hingga Mei 2025 sebesar 4,29%. Sedangkan untuk Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat hingga Mei 2025 adalah 88,16%.

"Memang dibandingkan pada tahun sebelumnya menunjukkan nomor nan tinggi, tapi dengan diimbangi oleh akibat likuiditas nan memadai, maka sebenarnya loan to deposit ratio nan 88,16% tetap menunjukkan ruang nan cukup besar untuk ekspansi lebih lanjut," sebutnya.

Di sisi lain, lanjutnya, dari segi permodalan untuk perbankan, CAR tetap terjaga kuat di 25,51%. Hal itu disertai dengan NPL Gross 2,29% dan NPL Net 0,85%.

(rob/wur)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Pertumbuhan Kredit Januari 2025 Melambat Jadi 10,27% Yoy