Bos Bukalapak Beberkan Alasan Setop Layanan Penjualan Produk Fisik

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Manajemen PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) menyebut keputusan untuk menyetop jasa penjualan produk bentuk di marketplace dan website Bukalapak bakal berakibat positif bagi finansial perusahaan. Adapun kebijakan ini mulai bertindak efektif pada Februari 2025.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur PT Bukalapak.com Victor Putra Lesmana dalam aktivitas paparan publik Bukalapak. Ia mengatakan penutupan jasa ini hanya mempunyai kontribusi kurang dari 3% dari seluruh pendapatan BUKA.

Sementara itu, Victor menjelaskan jasa produk bentuk Bukalapak memerlukan biaya operasional nan besar dan membebani finansial perusahaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Operasional nan dikeluarkan untuk membuka jasa produk bentuk ini cukup signifikan," katanya, Kamis (16/1/2025).

"Sehingga penutupan jasa operasional produk bentuk justru bakal memberikan akibat nan positif terhadap posisi finansial perusahaan ke depannya," imbuhnya.

Adapun saat ini upaya BUKA dikategorikan menjadi dua segmen utama yaitus segmen Online-to-Offline (O2O) dan marketplace. Model upaya O2O ini kata Victor merupakan upaya nan memberdayakan UMKM telah menyumbang 40-50% dari total pendapatan perusahaan.

Sedangkan segmen marketplace menyumbang 50-60%. Selain melalui aplikasi dan situs web, Bukalapak terus memperluas jasa seperti Mitra Bukalapak, BMoney, itemku, Lapakgaming serta beragam merek ritel seperti Rexus, Russ and Co, Pexio dan lainnya untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Ia optimistis, dengan penemuan dan transformasi nan berkelanjutan, BUKA bakal terus memberikan akibat positif bagi perekonomian Indonesia.

"Dan juga pada saat nan berbarengan kami juga bakal terus memandang potensi-potensi pengembangan upaya nan ada di pasar untuk kemudian bisa kami kembangkan secara lebih lanjut," katanya.

(acd/acd)

Selengkapnya