ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Presiden Prabowo Subianto berbincang lewat telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Komunikasi kedua kepala negara berjalan Kamis malam (12/6/2025).
Dalam unggahan akun IG resmi Sekretariat Kabinet, pada Jumat (13/6/2025), disebutkan Prabowo dan Trump saling menanyakan berita serta perkembangan terkini, baik di Amerika maupun di Indonesia.
Keduanya saling bicara selama 15 menit. Prabowo dan Trump juga disebut banyak bicara soal peningkatan kerja sama antar kedua negara. Disebutkan juga, kedua pemimpin juga saling berkabar melalui sambungan telepon pada 11 November 2024.
"Sebagai pemimpin dua negara besar, keduanya juga sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat, serta menegaskan support mereka terhadap upaya menjaga stabilitas dan perdamaian global," tulis unggahan pada akun @sekretariat.kabinet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Prabowo lebih dulu memamerkan momen melakukan komunikasi dengan Trump itu lewat unggahan IG di akun resmi @prabowo.
Sebuah foto diunggah Prabowo kemarin malam, Kamis malam. Dalam foto itu, Prabowo nampak berada dalam ruangan kerjanya, dia menelepon Trump dengan ponselnya sembari duduk di meja kerjanya.
"Hari ini saya menerima sambungan telepon dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump," sebut Prabowo dalam keterangan unggahannya.
Pembicaraan lewat telepon ini dilakukan Prabowo dengan Trump di tengah proses negosiasi tarif impor. Proses negosiasi itu dilakukan sejak pertengahan April usai Trump mengumumkan tarif resiprokal, Indonesia sendiri terkena 32% untuk tiap peralatan nan diekspor ke Amerika.
Info terakhir, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto nan memimpin proses negosiasi itu mengatakan tim teknis negosiasi terus berganti informasi. "Prosesnya kita ikuti saja," kata Airlangga pertengah Mei lalu.
Sebagai informasi, pemerintah telah menandatangani non-disclosure agreement (NDA) nan menjadi tanda awal negosiasi pada akhir kunjungan ke AS akhir bulan lalu. Kesepakatan tersebut mengharuskan kedua negara tidak menyampaikan secara perincian kepada publik mengenai hasil alias perkembangan dari proses negosiasi nan tetap berlangsung.
Sejauh ini tawaran nan diajukan pemerintah Indonesia kepada AS tetap sama dan terus berproses. Termasuk tawaran mengenai deregulasi patokan pajak dan bea cukai, menambah impor dari AS untuk menyeimbangkan neraca perdagangan, hingga menghapus kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Tawaran utama Indonesia untuk menurunkan tarif impor sendiri adalah menawarkan upaya penyeimbangan neraca jual beli dengan AS, Indonesia siap memangkas surplus dengan AS dengan menambah volume impor peralatan dari AS.
Komoditas nan ditawarkan untuk diimpor dari AS ke Indonesia adalah minyak dan gas hingga produk agrikultur macam gandum dan kedelai.
Selain itu, Indonesia bakal memfasilitasi perusahaan AS untuk nan selama ini beraksi di dalam negeri untuk berbisnis dengan kondusif dan nyaman. Beberapa perihal mengenai kemudahan perizinan dan insentif bakal diberikan untuk perusahaan AS.
Indonesia juga menawarkan produk mineral kritis kepada AS dan mempermudah izin impor termasuk produk holtikultura dari AS. Investasi antara kedua negara juga bakal didorong dalam skema business to business (B to B).
(hal/hns)