ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Pandjaitan mengungkapkan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto bakal berjumpa langsung dengan penanammodal dan analis pasar modal untuk memastikan suasana investasi Indonesia sehat dan kompetitif.
Seperti diketahui, belakangan ini pasar saham Indonesia terjerembab di area merah lantaran Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjun lantaran ditinggal oleh penanammodal asing.
"Komitmen ini bukan sekadar wacana, lantaran beliau sendiri berencana berjumpa langsung dengan penanammodal dan analis pasar modal," ujarnya mengutip akun instagramnya, @luhut.pandjaitan, dikutip Senin (31/3).
Luhut mengaku, langkah tersebut menyusul setelah pihaknya menggelar pertemuan dengan ketua Apindo untuk membahas persoalan regulasi, nan tetap menjadi halangan utama dalam bumi usaha.
"Presiden telah memberikan petunjuk langsung agar deregulasi dilakukan terhadap patokan nan tidak tepat dan justru membebani pelaku usaha," sebutnya.
Selain itu, lanjutnya, Ia juga telah bermufakat dengan Menko Perekonomian untuk mencari solusi konkret terhadap beragam hambatan regulasi. Tidak boleh ada lagi kebijakan nan hanya hangat di awal tetapi lemah dalam implementasi.
"Pendekatan "fire and forget" kudu kita tinggalkan. Oleh lantaran itu, saya mau memastikan bahwa proses deregulasi kali ini betul-betul melangkah dan menghasilkan perubahan nyata," imbuhnya.
Luhut menyebut, kebenaran menunjukkan bahwa 86% pelaku upaya tetap menganggap izin sebagal halangan utama. Saat ini, berasas laporan World Bank, Indonesia tetap tertinggal dalam aspek izin kesiapan upaya dibandingkan Singapura, Vietnam, dan Filipina.
Waktu nan dibutuhkan untuk mendaftarkan perusahaan asing, Indonesia mencapai 65 hari dibandingkan dengan standar terbaik bumi nan hanya beberapa hari saja. Proses penyelesaian sengketa upaya di pengadilan apalagi bisa menyantap waktu hingga 150 hari. "Ini semua adalah tantangan nan kudu kita jawab dengan tindakan nyata," ungkapnya.
Ia meminta Apindo untuk membantu DEN menyusun daftar izin nan dirasa tumpang tindih, berbelit-belit, alias membebani. Mulai dari percepatan perizinan dasar hingga tingginya biaya sertifikasi.
"Pemerintah tidak mau momentum ini terbuang percuma. Kita mau duduk bersama, mendengar, dan bergerak berbareng untuk memperbaiki suasana upaya di Indonesia," pungkasnya.
Ia menambahkan, usai libur Idulfitri, Ia bakal langsung melaporkan hasil pertemuannya dengan Apindo kepada Presiden untuk mendapatkan pengarahan lebih lanjut.
"Memang ini baru langkah awal, namun saya berkomitmen untuk terus mengawal proses ini demi menciptakan ekosistem upaya nan lebih terbuka, efisien, dan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," tutupnya.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini: