Bni (bbni) Sebut Bi Rate Bakal Turun Lagi, Begini Dampaknya

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) memproyeksi Bank Indonesia bakal menurunkan lagi suku kembang referensi alias BI Rate. Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini ekspektasi ini diharapkan bakal terjadi semester II-2025.

"Tentunya ini bakal berakibat baik, pada likuiditas perbankan nan bakal membaik," kata Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini di Public Expose BNI secara virtual, Rabu (22/1/2025).

Untuk sasaran penyaluran angsuran tahun ini, BNI membidik pertumbuhan mencapai 8% hingga 10%. Novita merincikan, bank pelat merah itu menargetkan pertumbuhan angsuran dari segmen korporasi dan konsumer masing-masing sebesar 10% hingga 12%.

"Kita memandang kesempatan di segmen korporasi, ini terlihat dari beberapa sektor nan kami memandang tetap mempunyai prospek nan positif di sektor komunikasi, infrastruktur, perindustrian. Hal ini juga sejalan dengan program pemerintah untuk pemerataan pembangunan, juga industri," kata Novita dalam Public Expose BNI secara virtual, Rabu (22/1/2025).

Sementara di sektor konsumer, BNI mempunyai tiga fokus, ialah Kredit Flexi, KPR, dan joint financing. Dengan begitu, Novita percaya kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) khususnya untuk peralatan mewah tidak bakal menghalangi pertumbuhan angsuran konsumer BNI.

"Memang ada kenaikan PPN, khususnya untuk nan peralatan mewah. Tapi dengan strategi kami di diferensiasi produk-produk konsumen tersebut, kami tetap optimis bahwa kami bisa mencapai sasaran nan diharapkan," imbuhnya.

Untuk diketahui, BNI mencatat penyaluran angsuran tumbuh 11,6% secara tahunan (yoy) menjadi Rp775,87 triliun dari Rp695,09 triliun pada periode nan sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan angsuran ini didukung oleh segmen korporasi nan naik 17,6% yoy dan konsumer nan meningkat 14,5% yoy. Perusahaan Anak juga mencatatkan pertumbuhan angsuran signifikan sebesar 79,7% yoy dengan profitabilitas tetap terjaga.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Suku Bunga "Tetap" Tinggi, Bisnis Multifinance Cemaskan Hal Ini

Next Article BNI Cetak Laba Rp 10,69 Triliun per Semester I-2024

Selengkapnya