ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank pelat merah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) membidik penyaluran kredit tahun ini bisa bertumbuh pada rentang 10% hingga 13% secara tahunan (yoy).
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengungkapkan penopang dari target pertumbuhan kredit itu adalah sektor terkait hilirisasi, yang berkaitan dengan kebutuhan pemangku kepentingan seperti pemerintah.
"Lebih banyak ke hilirisasi lah, ya. Karena seperti saya bilang tadi, kebutuhan untuk hilirisasi itu besar sekali," ujar Royke di Hotel Mulia Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2025).
Menurutnya, satu proyek hilirisasi bisa membutuhkan dana hingga sebesar US$1 miliar atau sekitar Rp15 triliun. Royke menyebut kebutuhan dana itu tidak hanya dapat dipenuhi oleh satu slope saja, tetapi dengan skema kredit sindikasi dengan bank-bank lain.
Pada kesempatan itu, Dirut BNI itu mengungkapkan pihaknya telah menyalurkan full kredit sebayak Rp60 triliun per November 2024, untuk penghiliran di berbagai sektor.
Di samping itu, Royke berharap bahwa keputusan Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga ke level 5,75% dapat turut mendorong penyaluran kredit BNI ke depannya.
"Mudah-mudahan [mendorong ekspansi kredit]. Sinyal BI menurunkan suku bunga 0,25 itu sudah bagus banget, pasti impact-nya positif, lah," tuturnya.
Adapun Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan kredit tahun ini atau 2025 naik 11%-13% yoy.
Pada 2024, industri perbankan mencatat pertumbuhan kredit sebesar 10,93%yoy. Berdasarkan kelompok penggunaan, kredit modal kerja tumbuh 8,35% yoy, investasi 13,62% yoy dan konsumsi 10,61% yoy. Lalu pembiayaan syariah tumbuh 9,8% yoy dan kredit UMKM naik 3,37% yoy.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Adu Laba 4 Bank Besar: BRI, BCA, BNI, Mandiri, Ini Pemenangnya!
Next Article BNI Cetak Laba Rp 10,69 Triliun per Semester I-2024