ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (US Agency of International Development/USAID) mau ditutup oleh Presiden AS Donald Trump.
Rencananya, USAID bakal digabungkan ke Departemen Luar Negeri AS. Bill Gates pun melontarkan kritikannya, khususnya pada Elon Musk nan menjadi majelis penasihat Trump, dan sekaligus mendapat tugas mengenai peleburan USAI ke Deplu AS.
Pendiri Microsoft itu menyatakan cemas tentang potensi pengurangan USAID dan jika peleburan itu bener-benar terjadi, Gates menilai tindakan tersebut dapat mengakibatkan jutaan kematian.
Diketahui selama ini USAID mendistribusikan miliaran dolar support kemanusiaan di seluruh dunia. Elon sering mengkritik lembaga tersebut, menyebutnya sebagai badan nan tidak transparan dan merupakan badan sayap kiri nan tak bertanggung jawab pada Gedung Putih.
"Elon, pekerjaan sektor swastanya, Anda tahu, sangat inovatif, sangat fantastis. Banyak orang dari sektor swasta, ketika mereka masuk ke pemerintahan, mereka tidak meluangkan waktu untuk memandang apa pekerjaan nan baik alias kenapa pekerjaan itu terstruktur seperti itu, jadi saya sedikit khawatir, terutama dengan hal-hal nan dilakukan USAID ini," ujar Gates dalam wawancara dikutip dari New York Post, Kamis (6/2/2025).
Gates cerita jika yayasannya, Gates Foundation, berkolaborasi dengan USAID dalam perihal nutrisi dan penyebaran vaksin. Menurutnya lembaga itu banyak orang-orang nan luar biasa.
"Jadi, mudah-mudahan kita bakal mengembalikan sebagian dari pekerjaan itu ke organisasi semula. Faktanya, jika kita tidak melakukannya, bisa jadi jutaan orang meninggal," tambah Gates.
Menurut Gates, jumlah support dari AS untuk USAID sebenarnya sangat mini dibandingkan kekayaan nan dimiliki negara, tapi dampaknya besar bagi dunia.
Namun sepertinya keputusan Trump nan didukung Elon Musk untuk menutup USAID sudah bulat.
"Orang-orang berpikir, wow, berapa banyak nan kita berikan kepada negara-negara ini, seperti nan Anda katakan, kurang dari satu persen. Orang mengira jumlahnya 5%, dan semestinya 2%, tapi sebenarnya kurang dari 1%," jelasnya.
Para staf USAID diberitahu melalui email bahwa instansi pusat USAID di Washington bakal ditutup pada Senin.
Beberapa staf melaporkan bahwa mereka tidak bisa masuk ke sistem komputer USAID hanya dalam waktu semalam.
Orang-orang nan tetap berada di dalam sistem mendapatkan email nan menyatakan bahwa "atas pengarahan ketua Badan," akomodasi instansi pusat bakal ditutup untuk personil Badan pada hari Senin, 3 Februari."
Musk sempat menyinggung USAID di platform media sosialnya, X, dengan menulis, "USAID adalah organisasi kriminal. Saatnya untuk mati."
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Gagal Uji Coba Ketujuh, Roket SpaceX Starship Elon Musk Meledak
Next Article Heboh Donald Trump Mendadak Ganti Nama Elon Musk Jadi Ini