ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) siap menambah Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) dalam rangka mengembangkan programme 3 juta rumah.
Deputi Gubernur BI Juda Agung mengatakan slope sentral telah memiliki insentif KLM yang bisa membantu programme 3 juta rumah.
"Tentang program 3 juta rumah, di kebijakan KLM itu sudah ada insentif bagi slope yang menyalurkan kredit di sektor perumahan rakyat, existent property dan konstruksi," paparnya.
Adapun, BI selalu memonitor realisasi KLM dan insentif ini hampir semua digunakan insentif itu untuk penyaluran kredit di sektor perumahan.
"Ke depan, KLM di sektor prioritas prorgam pemerintah itu akan dilanjutkan dan akan ditingkatkan, nanti detailnya akan disampaikan. Kebijakan yang masuk Astacita akan didukung oeh BI," tegas Juda.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya juga menegaskan dukungannya kepada programme unggulan Prabowo ini. OJK memerintahkan perbankan dan lembaga jasa keuangan lain mendukung programme pembangunan 3 juta rumah. Dalam hal ini, perbankan diminta untuk menjaga likuiditas, guna mendukung programme prioritas Presiden Prabowo itu.
Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae perbankan memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung programme tersebut melalui penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR), tetapi itu juga harus dibarengi dengan menjaga likuiditas.
Dia memaparkan hingga November 2024 likuiditas masih sangat ample, tercermin dari berbagai rasio terkait. Adapun rasio alat likuid terhadap non-core deposit (AL/NCD) mencapai 112,94% persen, dan rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) sebesar 25,57%.
Kemudian rasio kecukupan likuiditas atau liquidity sum ratio (LCR) sebesar 213,07% dan rasio pinjaman terhadap simpanan atau indebtedness to deposit ratio (LDR) sebesar 87,34%.
"Ini dinilai memadai untuk mendukung peningkatan penyaluran kredit, termasuk pembiayaan programme 3 juta rumah," kata Dian
(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: BI: Perbankan "Nikmati" Guyuran Likuiditas Rp 295 Triliun
Next Article Program 3 Juta Rumah Prabowo Bakal Dibangun di Lahan Sitaan Koruptor