Bertemu Menteri Pu, Rudy Mas'ud Perjuangkan Perbaikan Jalan Di Kaltim

Sedang Trending 9 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas'ud (Harum) berjumpa dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo pada Selasa (1/7/2025). Dalam pertemuan tersebut, Rudy menyampaikan aspirasi masyarakat Kaltim mengenai kondisi jalan rusak parah di beragam wilayah.

"Hari ini saya diterima langsung oleh Bapak Menteri PU di ruang kerja beliau. Insya Allah, jalan-jalan nan rusak parah di Kaltim bakal segera kita benahi bersama-sama dengan BPJN (Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional) di Kaltim. Terima kasih atas support nan diberikan untuk masyarakat Kalimantan Timur," ujar Rudy.

Berkaitan dengan itu, Dody pun merespons positif usulan tersebut. Ia menegaskan support penuh pihaknya terhadap upaya pembangunan prasarana jalan dan irigasi di Kalimantan Timur.

“Insya Allah kita support Gubernur Kaltim demi kemaslahatan seluruh masyarakat. Koordinasi terus berjalan, dan jalan serta irigasi menjadi prioritas utama untuk mendukung swasembada pangan,” ujarnya.

Pertemuan itu jugga menandai langkah konkret Pemerintah Provinsi Kaltim dalam memperjuangkan prasarana berbobot demi pemerataan pembangunan, peningkatan konektivitas antarwilayah, dan mendukung ketahanan pangan di daerah.

Alat Berat Gunakan Jalur Sungai

Sebelumnya, meminta kepada perusahaan di wilayah setempat untuk memaksimalkan jalur sungai sebagai sarana transportasi perangkat berat nan ada di perusahaan mereka.

Menurut dia pemilihan jalur sungai sebagai arus transportasi perangkat berat dimaksudkan demi menghindari akibat kerusakan jalan darat akibat lampau lalang kendaraan berat nan melampaui beban jalan.

"Kerusakan jalan diyakininya bukan lantaran aktivitas perusahaan sawit, tapi pertambangan. Penyebab kerusakan lantaran aktivitas pikulan perangkat berat di jalan raya, baik jalan nasional, provinsi maupun kabupaten," kata Rudy Mas'ud seperti dilansir Antara pada Jumat (27/6/2025).

Sebagai langkah antisipasi, Gubernur telah berkoordinasi dengan Kapolda Kaltim untuk meminta agar semua pikulan perangkat berat tidak lagi melalui jalur darat.

"Tonase pikulan perangkat berat sangat besar dan bakal sigap menyebabkan kerusakan jalan," jelasnya.

Gubernur mendefinisikan berat beban sejumlah perangkat berat seperti Long bed alias trailer sekitar 20 ton, PC 210 (21 ton) total 40 ton.

"Jika diangkut PC 330 (33 ton) maka tonase total menjadi 50 ton. Apalagi jika nan diangkut PC 400 (40 ton), maka total beban tonase pikulan perangkat berat mencapai 60 ton," beber Rudy Mas'ud.

Menurut Gubernur, kerusakan jalan nan terjadi cukup parah, lantaran sejauh mana perangkat berat itu diangkut, maka sepanjang itulah jalan bakal terdampak kerusakan.

Jalan rusak sebagian besar berada di sekitar perbatasan Kutai Kartanegara dan Kutai Barat. Tepatnya, di sekitar Perian hingga Barong Tongkok.

“Seluruh pikulan perangkat berat jika bisa lewat jalur sungai alias laut, agar tidak merusak jalan APBN alias jalan APBD,” tegas Gubernur.

(*)

Selengkapnya