ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Polda Jawa Timur (Jatim) memastikan intensif menangani kasus premanisme. Karo Ops Polda Jatim, Kombes Jimmy Agustinus Anes melaporkan, ada 1.200 penanganan kasus premanisme nan terjadi dalam 10 hari terakhir.
"Hingga saat ini, sebanyak 1.200 kasus telah sukses ditangani, dengan 276 kasus di antaranya telah naik ke penyidikan, selebihnya tindak pidana ringan dan kita lakukan pembinaan," kata Jimmy dalam keterangan diterima, Senin (12/5/2025).
Jimmy menjelaskan, Operasi Pekat II Semeru 2025 bakal berhujung pada 14 Mei 2025 dan bakal terus dilanjutkan menjadi aktivitas operasi rutin nan bakal terus ditingkatkan.
"Peninjauan bakal dilanjutkan dengan memandang langsung titik kerawanan di Provinsi Jatim, seperti pelabuhan, wilayah industri, dan pusat ekonomi pada 11-12 Mei 2025," jelas Jimmy.
Merespons perihal itu, Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kemenko Polkam, Marsekal Muda TNI Eko Dono Indarto menegaskan, pentingnya komitmen berbareng seluruh komponen pemerintah dan masyarakat dalam memberantas premanisme dan aktivitas organisasi masyarakat (ormas) nan meresahkan.
"Komitmen ini perlu kita bangun bersama, lantaran perihal ini berpotensi nyata untuk mengganggu investasi serta ketertiban umum, nan mana berakibat untuk kelangsungan hidup kita bersama," kata Eko.
Dia memastikan, tindakan premanisme menjadi halangan serius bagi target-target pembangunan nan telah digariskan Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita, ialah membangun investasi nan bagus di dalam dan luar negeri.
"Jadi jangan sampai terganggu dengan keberadaan ormas nan memanfaatkan tindakan premanismenya,” tegas Eko.
Sesuai dengan pengarahan Menko Polkam Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan, Deputi Kominfo mewanti pemerintah tidak ragu untuk menindak tegas kepada oknum ormas tertentu.
"Penindakan norma adalah arah pertama, arah nan kedua tentunya adalah pembinaan terhadap ormas-ormas tersebut," tandas dia.