ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melakukan penyesuaian patokan trading halt dan pemisah Auto Reject Bawah (ARB) nan bertindak hari ini, Selasa (8/42025). Penyesuaian ini juga membikin patokan trading halt dan pemisah ARB senada dengan patokan di regional, di tengah beragam gejolak nan menekan bursa global.
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik menyatakan bahwa gejolak dunia nan mempengaruhi pasar saham saat ini adalah "unprecedented" ialah nan belum pernah terjadi sebelumnya. Ia mengatakan semestinya pergerakan pasar disetir dari sisi esensial dan technical saham serta informasi, daripada oleh ketidakpastian , ketakutan, dan kebingungan investor.
"Itulah nan saya rasa dialami oleh seluruh bursa saat ini. Karena itu untuk memastikan perdagangan tetap teratur, terjaga, dan efisien, beberapa kebijakan perlu untuk dilakukan saat ini," ujar Jeffrey saat ditemui di Gedung BEI, Selasa (8/4/2025).
Namun demikian, dia mengatakan kebijakan ARB simetris dan trading halt ini dapat berubah kembali seperti semula. Sebab, kebijakan terbaru dibuat menyesuaikan dengan kondisi pasar.
"Kebijakan itu menyesuaikan dengan kondisi pasar. Tentu jika kelak dirasa sudah normal kembali bakal kita sesuaikan kembali," ujar Jeffrey.
Tetapi dia tidak menjelaskan secara spesifik keadaan normal nan dimaksud agar kebijakan ARB simetris dan trading halt dapat kembali seperti semula. Jeffrey bilang itu bakal ditentukan berbareng oleh regulator dan pelaku pasar.
Ia menerangkan penyesuaian kebijakan ARB dan trading halt dilakukan guna memberikan ruang likuiditas nan cukup bagi investor.
Lebih lanjut, Jeffrey mengakui sentimen dunia tetap mendorong terjadinya penarikan modal. Namun, BEI lebih konsentrasi untuk melindungi penanammodal dalam keadaan penuh gejolak ini.
"Kita tidak melarang outflow, kita tidak sedang berupaya mengendalikan indeks (IHSG). nan kita lakukan untuk melindungi penanammodal kita dari ketidakpastian nan terlalu tinggi," pungkas Jeffrey.
(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: IHSG Ambruk 5% & BEI Berlakukan "Trading Halt"
Next Article Breaking: IHSG Anjlok 1,36%