ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah menjajaki kerja sama dengan indeks saham Jepang untuk mengembangkan produk derivatif Foreign Index Futures (Kontrak Berjangka Indeks Asing/KBIA). Saat ini, BEI baru mempunyai produk Foreign Index Futures nan mencakup indeks MSCI Hong Kong Listed Large Cap.
Sementara itu, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menjelaskan bahwa pihaknya tetap menunggu perkembangan tentang kerjasama ini lebih lanjut lantaran sangat berjuntai pada pemilik lisensi.
"Dengan Jepang kita tetap berbincang terus. Hongkong kita sudah punya. Kalau nan bursa alias indeks lain belum sih," ungkap Jeffrey kepada wartawan di BEI, Selasa, (25/2/2025).
Menurutnya, izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharuskan BEI mendapatkan izin resmi dari pemilik indeks alias lisensi sebelum meluncurkan produk derivatif baru. Bahkan sebelum patokan tersebut diterbitkan, BEI sudah membangun komunikasi dengan para pemegang lisensi indeks di Hong Kong maupun Jepang.
BEI juga terus melakukan sosialisasi mengenai produk ini berbareng personil bursa derivatif dan tim internalnya. Jeffrey menambahkan, pihaknya berencana mengadakan roadshow ke beragam wilayah untuk meningkatkan pemahaman penanammodal mengenai produk derivatif tersebut.
Meskipun kontribusi produk ini terhadap rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) belum signifikan, BEI berambisi produk ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh investor. Fokus utama BEI saat ini adalah meningkatkan jumlah perjanjian nan diperdagangkan.
"Jadi targetnya antara Rp750.000 sampai Rp1.000.000 perjanjian derivatif untuk tahun ini dengan penambahan 4 Anggota Bursa (AB) derivatif," ungkapnya.
Untuk mencapai sasaran tersebut, BEI bakal menambah empat personil bursa derivatif baru di tahun ini. Sejauh ini, sekuritas nan telah tercatat sebagai AB derivatif antara lain Phintraco Sekuritas, PT Binaartha Sekuritas, PT Ajaib Sekuritas Asia dan ada PT Trust Sekuritas.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Bobot Indonesia di MSCI Susut, Mutu Emiten di BEI Turun?
Next Article IHSG Dibuka Ambles, Turun ke Level 7.335