Barcelona Vs Inter: Mengenang Kekalahan Terindah Mourinho

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Barcelona bakal menjamu Inter Milan di leg pertama semifinal Liga Champions pekan ini. Publik kembali terkenang bakal duel ikonik kedua tim 15 tahun lalu.

Barca dan Inter sebetulnya telah berjumpa 12 kali di Liga Champions sejak 2003, namun 10 di antaranya terjadi di fase grup. Hanya pada musim 2009/2010 keduanya berjumpa di semifinal.

Saat itu, Barcelona nan dilatih Pep Guardiola sedang menjadi raja sepakbola Eropa dengan meraih treble di musim sebelumnya, dan dijagokan kembali menjadi juara Liga Champions. Sedangkan Inter didikan Jose Mourinho menjadi antitesis Blaugrana dalam filosofi permainan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

'Nasib baik' sudah menemani Inter sejak leg pertama di Milan. Letusan gunung Eyjafjallajokull di Islandia membikin awan abu menutup langit Eropa, sehingga skuad Barca kudu melalui 10 jam perjalanan darat untuk bertanding pada 21 April 2010. Mereka lampau kalah 1-3.

Meski begitu, Barca tetap dijagokan bakal membalikkan situasi di leg kedua sepekan berselang. Lebih dari 90 ribu penonton datang di Camp Nou, kebanyakan berambisi terjadinya remontada alias kebangkitan.

Kartu merah gelandang Inter Thiago Motta lantaran melanggar Sergio Busquets, meski balasan itu tampak kontroversial lantaran Busquets dianggap berpura-pura kesakitan secara berlebihan. Dalam keadaan 10 vs 11, Barca di atas angin. Namun Inter menolak menyerah.

Mampu menjaga skor 0-0 di babak pertama, Mourinho lampau membakar motivasi timnya saat turun minum. "Saat jarak dia (Mourinho) tetap percaya kami bakal lolos ke final. Kepercayaan dirinya menular (ke tim)," ujar kapten Inter saat itu, Javier Zanetti, dikutip BBC.

Pada babak kedua, Barca mengurung Inter. Permainan banyak bergulir di separuh lapangan area Inter. Namun Barca tetap kesulitan menembus pertahanan solid tim tamu.

Harapan sempat muncul ketika Gerard Pique mencetak gol di menit ke-84. Gol tersebut berbau offside, namun tetap disahkan, sehingga skor agregat berubah menjadi 2-3. Barca hanya butuh satu gol untuk lolos ke final berkah patokan gol tandang.

Namun pada akhirnya Inter bisa memperkuat dari gol berikutnya. Meski sempat dibobol Bojan Krkic saat injury time, namun gol tersebut dianulir lantaran Yaya Toure lebih dulu handball sebelum bola diberikan ke Bojan. Skor 1-0 memperkuat hingga usai.

Para pemain Inter berteriak-teriak riang usai menang agregat 3-2. Mourinho berlari mengacungkan jarinya bak penyerang nan baru saja mencetak gol. Alat penyiram air di lapangan Camp Nou tiba-tiba dinyalakan, seolah tak rela memandang selebrasi Inter.

"Bermain dengan 10 pemain melawan Barcelona, itu menjadi epik. Anda butuh para pahlawan. Anda kudu mengeluarkan keahlian terbaik dari semua pemain," kenang Mourinho.

"Saya pikir saya brilian dalam langkah saya mengatur tim. Kami memperkuat dengan segenap keahlian kami. Kami memperkuat dengan sepenuh hati, dengan jiwa. Kami memberikan segalanya. Itu adalah kekalahan terindah dalam pekerjaan saya."

"Fakta bahwa kami bermain dengan 10 pemain dalam waktu nan lama, membuatnya betul-betul luar biasa. Jika saya boleh memilih salah satu penampilan saya nan paling emosional, dalam pekerjaan lebih dari 20 tahun, saya bakal memilih nan itu," jelasnya.

Inter kemudian menjadi juara di musim itu dengan menekuk Bayern Munich 2-0 di final. 15 tahun berselang, mereka kembali berjumpa Barca di semifinal pada Kamis (1/5/2025) pukul 02.00 di Barcelona. Leg kedua bakal digelar di Milan pekan depan. Siapakah kali ini nan bakal keluar sebagai pemenang?


(adp/aff)

Selengkapnya