Banyak Jenderal Militer Iran Tewas Dibunuh Israel, Apa Peran Mossad?

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Selasa, 17 Jun 2025 16:07 WIB

Jakarta, detikai.com --

Israel lagi-lagi mengeklaim sukses membunuh komandan markas Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) Khatam Al Anbiya, Ali Shadmani, dalam serangan ke Teheran pada hari ini, Selasa (17/6).

Sebelumnya, Israel juga membunuh Kepala Intelijen IRGC Mohammad Kazemi serta dua perwira tinggi intelijen IRGC Hassan Mohaghegh dan Mohseb Bagheri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di serangan membabi buta Israel pada 13 Juni, mereka juga membunuh Kepala Staf Angkatan Bersenjata Militer Iran Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, Komandan Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami, Komandan Markas Besar Khatam Al Anbiya dan personil IRGC Mayor Jenderal Gholami Rashid.

Deretan jenderal Iran nan tewas memicu dugaan negara itu disusupi mata-mata alias pemasok nan bekerja untuk badan intelijen Israel, Mossad.

Apa peran Mossad dalam serangan Israel baru ini?

Sebelum Israel melancarkan serangan besar, mata-mata mereka sudah berada di Iran.

Menurut pejabat keamanan Israel, Mossad telah menyelundupkan senjata ke Iran sebelum serangan dan bakal menggunakan senjata itu untuk menargetkan pertahanan dari dalam.

Para pejabat mengatakan Israel mendirikan pangkalan untuk meluncurkan pesawat tanpa awak peledak di wilayah Iran dan drone itu kemudian dipakai menargetkan peluncur rudal di dekat Teheran.

Mossad juga menyelundupkan senjata presisi untuk menargetkan sistem rudal permukaan ke udara sehingga membuka jalan bagi Israel melakukan lebih dari 100 serangan pada 13 Juni.

Agen-agen Mossad kemudian mengumpulkan info sebanyak mungkin di Iran sehingga memberi angkatan udara Israel keahlian menargetkan komandan dan intelektual nuklir senior.

Bersambung ke laman berikutnya...


Selengkapnya