ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia — PT Bank Panin Tbk (PNBN) melaporkan untung bersih nan dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 1,38 triliun, naik 8,15% secara tahunan (yoy) per 30 Juni 2025.
Capaian pertumbuhan untung tersebut diraih di tengah tekanan pendapatan kembang bersih perusahaan. Pendapatan kembang PNBN naik 3,57% yoy menjadi Rp 7,83 triliun. Akan tetapi beban kembang naik 11,62% yoy, sehingga pendapatan kembang bersih koreksi 1,97% yoy menjadi Rp 4,39 triliun.
Bank milik Mu'min Ali Gunawan tersebut mendongkel untung melalui untung dari peningkatan nilai wajar aset keuangan, untung dari penjualan aset keuangan, dan menekan beban tenaga kerja, beban promosi, dan beban lain.
Beban operasional selain kembang pun dapat ditekan menjadi Rp 2,57 triliun, turun 6,59% yoy.
Sementara itu, penyaluran angsuran perusahaan turun 0,17% yoy menjadi Rp 148,6 triliun. Akan tetapi surat berbobot nan dipegang bank naik 17,81% yoy menjadi Rp 47,34 triliun. Seiring dengan kontraksi kredit, aset perusahaan turun 6,52% yoy menjadi Rp 228,05 triliun.
Pada periode nan sama, giro turun 0,61% menjadi Rp 12,32 triliun. Lalu tabungan menjadi Rp 50,34 triliun, naik 4,39% yoy dan simpanan naik 1,11% yoy menjadi Rp 88,32 triliun.
Berdasarkan laporan rasio keuangan, rasio angsuran bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross Bank Panin turun 7 pedoman poin (bps) menjadi 2,81%. Akan tetapi NPL net naik 8 bps menjadi 0,71%. Kemudian margin kembang bersih atau net interest margin (NIM) turun 30 bps menjadi 4,23%.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Akuisisi PaninBank (PNBN) Muncul Lagi, Ini Kata Bosnya