ARTICLE AD BOX
detikai.com
Sabtu, 28 Jun 2025 08:30 WIB

Jakarta, detikai.com --
Getaran banjir lahar hujan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur tercatat 5 jam lebih pada Jumat (27/6) malam lantaran hujan deras mengguyur puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.
"Berdasarkan pengamatan kegempaan aktivitas Semeru tercatat 1 kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 20 mm, dan lama gempa 19.800 detik alias sekitar 5,5 jam," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian dalam laporan tertulis nan diterima di Lumajang, Sabtu (28/6) dikutip dari Antara.
Gunung Semeru tercatat mengalami 36 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 mm dan lama gempa 62-205 detik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semeru juga mengalami 7 kali gempa hembusan dengan amplitudo 4-8 mm dan lama gempa 42-91 detik," tuturnya.
Kemudian juga tercatat 2 kali harmonik dengan amplitudo 5 mm dan 1 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 10 mm, S-P 22 detik dan lama gempa 48 detik.
"Pengamatan secara visual Gunung Semeru tertutup Kabut 0-II hingga tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca mendung hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah barat dan barat laut," ucapnya.
Gunung Semeru saat ini tetap berstatus Waspada.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyarankan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, lantaran berpotensi terlanda ekspansi awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru lantaran rawan terhadap ancaman lontaran batu pijar.
Warga juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah nan aliran airnya berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai mini nan merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
(antara/mik)
[Gambas:Video CNN]