ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com --
Ayah dan ibu kandung Prajurit Dua (Prada) Lucky Cepril Saputra Namo menduga ada penganiayaan nan dialami putra mereka hingga akhirnya meninggal bumi pada Rabu (6/8).
Sersan Mayor (Serma) Kristian Namo, ayah kandung Prada Lucky, menuntut agar kasus kematian anaknya diusut tuntas. Ia percaya Prada Lucky telah dianiaya oleh para seniornya.
"Saya tuntut keadilan, jika bisa semua dihukum meninggal biar tidak ada Lucky-Lucky nan lain. Anak tentara aja dibunuh apalagi nan lain," kata Kristian di bilik jenazah Rumah Sakit Wirasakti, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (7/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kristian menegaskan bakal terus menuntut keadilan atas tewasnya anak keduanya tersebut. Meski tak mempunyai kekuatan, dia mengaku tak takut dengan siapa pun dan bakal terus memperjuangkan keadilan bagi Prada Lucky.
"Keadilan pasti Tuhan bakal mendukung, nan krusial berani, saya tidak takut siapapun selain Tuhan," ucapnya.
Sepriana Paulina Mirpey, ibu kandung Prada Lucky, juga menyampaikan perihal serupa. Sepriana nelangsa lantaran putranya tewas secara sia-sia di tangan senior.
"Saya punya anak sudah meninggal sia-sia. Kalau meninggal di medan perang saya terima, itu tugas dia bela negara, bela bangsa. Ini meninggal sia-sia di tangan senior," kata Sepriana kepada CNNIndonesia.com di rumah duka, Jumat (8/8).
Sama seperti Kristian, Sepriana mendesak agar kasus ini diusut tuntas dan seluruh pelaku diberi balasan mati.
"Proses mereka, pecat, jika perlu balasan mati," ucapnya dengan bunyi lirih.
Sepriana mengaku sangat sakit hati dan tak pernah menyangka anaknya nan baru menjadi TNI bakal jadi korban kebiadaban para seniornya sendiri.
Prada Lucky telah delapan kali mengikuti tes masuk TNI. Ia banget menyesal telah mendorong anaknya masuk ke lembaga tersebut jika akhirnya kudu meregang nyawa di tangan rekannya sendiri.
Ayah dan ibu kandung Prada Lucky Cepril Saputra Namo menduga ada penganiayaan nan dialami putra mereka hingga akhirnya meninggal bumi pada Rabu (6/8). (detikai.com/Elly)
Menurut pengakuan Sepriana, putranya telah dianiaya 20 orang. Dari info nan didapatnya, Prada Lucky disiksa dengan langkah dicambuk.
Prada Lucky merupakan prajurit TNI Angkatan Darat nan bekerja di Batalyon Teritorial Pembangunan 834 Waka Nga Mere (Yon TP 834/WM) Nagekeo. Ia tewas diduga akibat penyiksaan nan dilakukan oleh seniornya di pondok batalyon.
Prada Lucky sempat menjalani perawatan selama empat hari di Intensive Care Unit RSUD Aeramo, Nagekeo. Namun, dia meninggal bumi pada Rabu (6/8).
Sub Detasemen Polisi Militer IX/1 Kupang sekarang tengah memeriksa personel nan diduga terlibat penganiayaan terhadap Prada Lucky.
Kapendam IX/Udayana Kolonel Inf Candra mengatakan pihaknya mengedepankan asas prasangka tak bersalah.
Namun, jika nantinya didapat bukti keterlibatan anggota, TNI bakal menindak sesuai norma dan ketentuan nan bertindak di lingkungan militer.
(blq/asr)
[Gambas:Video CNN]