ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Dalam sebuah penelitian, ditemukan potensi asteroid cukup besar menghantam Bumi pada 22 Desember 2032 mendatang. Temuan intelektual NASA terbaru meningkatkan kalkulasi dari 1,2% menjadi 2,3%.
Asteroid 2024 YR4 berukuran 55 meter dengan laju kecepatan nyaris 48 ribu kilometer per jam (kpj). Menurut perhitungan, asteroid tersebut bisa memusnahkan sebuah kota besar.
Energi nan dilepaskan 2024 YR4 sebesar 8 megaton energi. Besarannya sekitar lebih dari 500 kali daya dilepaskan oleh peledak atom Hiroshima Jepang bertahun-tahun lalu.
Space menuliskan tabrakan itu berkesempatan 1:43 pada 2032. David Rankin selaku insinyur operasi Catalina Sky Survey University of Arizona mengungkapkan kesempatan melesatnya 97,9% dari Bumi.
"Saat kesempatan berlipat dobel dari 1% menjadi 2%, perihal ini membikin banyak kebisingan. Namun tidak sama dengan kesempatan 40% menjadi 80%. Asteroid ini tidak perlu dikhawatirkan," kata dia, dikutip Senin (17/2/2025).
Berdasarkan kalkulasi baru, mempunyai kesempatan menabrak Bulan. Namun peluangnya juga lebih mini lagi.
Rankin mengatakan peluangnya sebesar 0,3%. "Kemungkinan barang ini melontarkan kembali sejumlah material nan bisa menghantam Bumi, namun saya meragukan itu menjadi ancaman besar," jelas Rankin.
Rankin mengatakan hantaman pada Bulan bisa melepaskan lebih banyak energi. Setidaknya sama dengan 340 peledak di Hiroshima.
Profesor pengetahuan planet di Imperial College London, Gareth Collins mengatakan kondisinya cukup kondusif di Bumi. Karena material bakal terbakar selama masuk atmosfer Bumi.
Tim intelektual internasional bakal menggunakan Teleskop Angkasa James Webb (JWST) mempelajari lebih lanjut. Termasuk mengenai ukuran dan lintasan asteroid tersebut.
Sejauh ini para astronom melakukan pengamatan dengan teleskop di Bumi. Ukuran barang tersebut menggunakan perkiraan dari mengukur jumlah sinar nan memantul dari asteroid.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: AI Bantu Tranformasi & Efisiensi BUMN, Talenta Digitalnya Siap?
Next Article Tanda Kiamat Muncul di Mana-mana, Termasuk Jakarta