As Desak Korea Utara Setop Kirim Tentara Ikut Perang Rusia-ukraina

Sedang Trending 11 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Senin, 28 Apr 2025 09:25 WIB

Kemlu AS desak Korut berakhir kirim pasukan ke Rusia, cemas keterlibatan langsung dalam perang Rusia dan Ukraina. Ilustrasi. AS desak Korut setop kirim tentara ikut Rusia serang Ukraina. Foto: via REUTERS/KCNA

Jakarta, detikai.com --

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mendesak Korea Utara berhenti mengirim pasukan militer ke Rusia.

Dalam sebuah pernyataan, seorang ahli bicara Kementerian Luar Negeri AS menyatakan pihaknya mengkhawatirkan keterlibatan langsung Korea Utara dalam perang Rusia vs Ukraina.

Ia mendesak Korut untuk segera menghentikan pengerahan pasukan ke Kremlin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami terus mengkhawatirkan keterlibatan langsung Korea Utara dalam perang tersebut. Pengerahan militer [Korea Utara] ke Rusia dan support apa pun nan diberikan Rusia sebagai imbalannya kudu dihentikan," ucapnya dalam surel, seperti dikutip Reuters.

Ia pun menegaskan bahwa keterlibatan negara-negara ketiga seperti Korea Utara menandakan bahwa mereka "bertanggung jawab" atas perang nan terjadi.

Korea Utara untuk pertama kalinya mengakui bahwa mereka telah mengerahkan pasukan militer ke Rusia untuk membantu Kremlin memerangi Ukraina.

Pengakuan itu dilaporkan media pemerintah Korut pada Senin (28/4).

Menurut media pemerintah, pengerahan pasukan ini atas perintah pemimpin tertinggi Kim Jong Un. Pengerahan ini pun disebut telah memberikan kontribusi krusial bagi pembebasan wilayah Rusia nan diduduki Ukraina.

Pada saat nan sama, Rusia juga untuk pertama kalinya mengonfirmasi bahwa pasukan Korea Utara telah membantu Rusia merebut kembali wilayahnya dari Ukraina.

Panglima militer Rusia Valery Gerasimov dalam laporannya kepada Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa pasukan Korut telah bertempur "bahu-membahu" dengan pasukan Rusia, menunjukkan "ketahanan dan kepahlawanan" nan luar biasa di medan perang.

"Militer DPRK (nama lain Korea Utara), nan bahu-membahu dengan militer Rusia di wilayah Kursk, menunjukkan ketahanan dan kepahlawanan," ucapnya saat memberikan laporan kepada Putin, nan disiarkan pada Sabtu (26/4).

Sejak November 2024, Korea Selatan, Ukraina, dan AS meyakini bahwa Korut mengerahkan belasan ribu prajurit ke wilayah Kursk, Rusia, untuk mengusir tentara Ukraina nan telah merebut beberapa bagian wilayah itu.

Namun, baik Korut maupun Rusia tak ada nan mengonfirmasi ataupun membantah.

Sejak perang Rusia vs Ukraina pecah, Korut juga diyakini mengirim ribuan kontainer amunisi alias bahan mengenai amunisi ke Rusia. Moskow apalagi disebut meluncurkan rudal buatan Pyongyang dalam perangnya melawan Ukraina.

(blq/dna)

Selengkapnya