ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeluarkan perintah unik ke Apple untuk menghapus kebijakan tentang keberagaman, kesetaraan, dan inklusi alias kerap diistilahkan DEI.
Perintah itu menyusul pengambilan bunyi pemegang saham Apple nan sepakat kebijakan DEI kudu tetap diberlakukan di perusahaan.
Sebelumnya, raksasa teknologi seperti Meta dan Alphabet sudah seirama dengan kemauan Partai Konservatif dan pemerintahan Trump untuk menghapuskan kebijakan DEI di perusahaan mereka.
Trump justru menilai kebijakan DEI berkarakter diskriminatif. Ia juga meminta Departemen Kehakiman AS (DOJ) menyelidiki apakah upaya menjunjung keberagaman, kesetaraan, dan inklusi, melanggar undang-undang nan bertindak di AS.
"Apple kudu menghapus patokan DEI, bukan hanya membikin penyesuaian. DEI adalah hoaks nan berakibat jelek bagi negara. DEI kudu hilang!," tulis Trump melalui akun media sosial Truth Social miliknya, dikutip dari Reuters, Kamis (27/2/2025).
Apple tidak segera merespons permintaan komentar.
Sebelumnya, dalam pertemuan tahunan Apple, para pemegang saham meminta agar program DEI tetap dijalankan. Banyak perusahaan nan meluncurkan program DEI sejak 2020 lalu, setelah menyeruak aktivitas 'Black Lives Matter'.
Pasca Trump dilantik pada Januari lalu, salah satu langkah awalnya adalah mengeluarkan perintah pelaksana untuk mengakhiri inisiatif DEI di lembaga pemerintah dan sektor privat.
Ia mengatakan DEI merupakan diskriminasi melawan masyarakat AS, termasuk golongan kulit putih dan laki-laki. Ia juga menyebut program DEI melemahkan prosedur promosi dan rekrutmen pekerjaan.
Menanggapi perihal tersebut, CEO Apple Tim Cook sebelumnya mengatakan bahwa salah satu kekuatan perusahaan bertumpu pada budaya keberagaman.
"Kekuatan Apple selalu datang dari perekrutan talenta-talenta terbaik nan menawarkan kerjasama budaya. Orang-orang datang dari latar belakang beragam dan bersama-sama menciptakan inovasi," kata Cook.
Namun, dia juga mengindikasikan rencana untuk membikin penyesuaian program DEI sebagai respons dari pengembangan kebijakan pemerintah terbaru.
"Seiring dengan lanskap norma mengenai rumor ini nan berkembang, kami kemungkinan bakal membikin beberapa penyesuaian," kata dia kala itu.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: AS Siapkan Dana Kekayaan Negara untuk Akuisisi TikTok
Next Article Banyak nan Takut, Ramal Trump Menang Tanda Malapetaka Umat Manusia