Aplikasi China Pembunuh Umkm Kini Berdarah-darah, Ini Buktinya

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Raksasa e-commerce asal China, Temu dan Shein, kudu menelan pil pahit setelah Presiden AS Donald Trump mencabut skema de minimis, ialah pembebasan bea masuk bagi impor satuan dengan nilai kurang dari US$800 (Rp 13 jutaan).

Skema ini dicabut seiring pengenaan tarif 10 persen untuk produk asal China nan diekspor ke AS. Skema de minimis ini dinilai sebagai aspek utama pertumbuhan pesat Temu dan Shein di pasar AS.

Temu dan Shein mendulang ketenaran lantaran menawarkan peralatan dengan nilai murah. Pasalnya, kedua platform menjajakan peralatan nan langsung dari pabrik ke konsumen akhir.

Praktik ini memang memicu kontroversi di beberapa negara, termasuk di Indonesia. Alhasil, Temu dan Shein diblokir pemerintah Indonesia lantaran dikhawatirkan bisa membunuh UMKM lokal.

Dengan kebijakan baru dari Trump, nilai peralatan nan dijajakan Temu dan Shein bisa jadi tak semurah sebelumnya. Hal ini berakibat besar pada penjualan di kedua platform.

Bloomberg Second Measure mengungkap penjualan Shein di AS ambruk sekitar 16-41% selama 5 hari sejak 5 Februari 2025. Sementara penjualan Temu nan merupakan anak upaya PDD Holdings merosot 32% dalam periode nan sama di AS, dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (13/2/2025).

Bloomberg Second Measure menganalisa info kartu angsuran dan debit.

Penurunan transaksi shopping online sebenarnya wajar pada periode pasca Natal. Namun, tren penurunan penjualan Shein dan Temu terus terjadi hingga 9 Februari 2025, ialah tanggal terakhir info tersedia di Bloomberg Second Measure.

Penurunan shopping itu terjadi sehari setelah Trump memutuskan kebijakan baru nan merugikan industri e-commerce China. Selama ini, China diuntungkan berdagang peralatan murah ke AS lantaran ada pembebasan bea masuk.

Selain kekhawatiran pengguna bahwa Shein dan Temu bakal menetapkan fee tambahan terhadap peralatan nan dibeli, penurunan transaksi di kedua platform juga disebut dipicu oleh aspek lain. Misalnya berakhirnya musim belanja, kejuaraan pasar, dan tantangan makroekonomi.

Menanggapi kebijakan baru dari Trump, Shein dan Temu tak tinggal diam. Shein mengatakan sudah meminta beberapa penyuplai di China untuk membangun kapabilitas produksi di Vietnam agar terhindar dari penetapan tarif tambahan Trump.

Sementara itu, Temu sekarang gencar mempromosikan produk asal penyimpanan lokal di AS. Menurut laporan CNBC International, nyaris semua produk di daftar "penawaran kilat" di aplikasi Temu adalah produk dengan tanda "lokal."

Namun, produk nan bisa dikirim dari penyimpanan di AS tersebut kebanyakan merupakan produk milik pedagang nan berbasis di China.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Hadapi Gejolak 2025, Investor Incar Startup Lokal di 4 Sektor

Next Article Aplikasi China Pembunuh UMKM Bisa Didownload di RI, Nasibnya Begini

Selengkapnya