Apa Itu Kashmir, Wilayah Sengketa Pematik Konflik India Vs Pakistan?

Sedang Trending 3 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX
Daftar Isi

Jakarta, detikai.com --

Serangan golongan militan di wilayah Kashmir pada Selasa (22/4) menewaskan sedikitnya 26 turis. Ini merupakan serangan paling parah terhadap penduduk sipil di wilayah manajemen India itu dalam beberapa tahun terakhir.

Meski menyebutnya sebagai serangan teroris, India tidak secara resmi menyalahkan golongan mana pun atas peristiwa itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, India mengambil serangkaian langkah tegas terhadap negara tetangganya Pakistan, mulai dari menangguhkan partisipasi dalam perjanjian air vital, menutup perbatasan darat utama kedua negara, hingga mengusir pejabat Pakistan dari misi diplomatik negara itu di India.

Ada apa dengan Kashmir?

Kashmir adalah wilayah lembah di pegunungan Himalaya nan telah dilanda kekerasan selama puluhan tahun.

Nasib Kashmir tidak jelas ketika Inggris membagi India, jejak koloninya, menjadi dua negara pada 1947. Satu negara diketahui menjadi Pakistan, wilayah nan kebanyakan penduduknya Muslim. Sementara satunya lagi menjadi India, mempertahankan nama nan sama, nan sebagian besar warganya berakidah Hindu.

Penguasa Kashmir saat itu, Maharaja nan berakidah Hindu, menolak gabung dengan India maupun Pakistan. Namun, baik India maupun Pakistan sama-sama menekan Maharaja lantaran menginginkan wilayah kebanyakan Muslim tersebut.

Dilansir dari The New York Times, Kashmir merupakan wilayah nan kaya bakal keelokan alam dan sumber daya.

Maharaja akhirnya meragu. Sebab, pada saat nan sama, dia memandang pemberontakan masyarakatnya nan kebanyakan Muslim nan jadi tak terkendali lantaran mau menjadi bagian dari Pakistan.

Menurut laman resmi Azad Jammu Kashmir (AJK), Maharaja takut bakal perang suku. Ia akhirnya berubah pikiran dan menyerahkan Kashmir kepada India.

Pakistan tidak terima dan sekuat tenaga mempertahankan klaimnya atas Kashmir. Pakistan dan India pun mengirim pasukan ke wilayah tersebut, dan berhujung dengan Pakistan menduduki satu pertiga wilayah Kashmir, sementara India dua pertiganya.

India vs Pakistan 3 kali perang 

Pakistan dan India setidaknya telah bertempur tiga kali lantaran memperebutkan Kashmir. Perang pertama terjadi pada 1947-1948, setelah Kashmir memilih berasosiasi dengan India alih-alih Pakistan.

Perang kedua pecah pada 1965, ketika Pakistan meluncurkan operasi Gibraltar untuk menghasut pemberontakan di Kashmir nan dikuasai India.

Perang ketiga kemudian terjadi pada 1999 usai pasukan Pakistan dan militan menyusup ke wilayah Kargil di Kashmir India.

Sejak perang terakhir pecah, Kashmir tetap menjadi salah satu wilayah paling menegangkan di dunia. Kedua negara beberapa kali berada di periode perang, termasuk pada 2019 ketika peledak bunuh diri di Kashmir menewaskan sedikitnya 40 tentara India.

India berulang kali menuding Pakistan mendukung kekerasan nan dilakukan golongan separatis nan mau merdeka. Pakistan telah membantah tuduhan itu dan menilai bahwa perselisihan di Kashmir mestinya diselesaikan melalui referendum.

India hapus otonomi Kashmir

Pada 2019, pemerintahan Perdana Menteri India Narendra Modi mencabut sebagian konstitusi India nan memberikan otonomi kepada negara bagian Jammu dan Kashmir.

Langkah tersebut memperburuk ketegangan lantaran Kashmir jadi dikelola langsung oleh New Delhi. India saat itu mengerahkan pasukan keamanan besar-besaran ke Kashmir dan memutus komunikasi dengan bumi luar.

Pakistan pun mengutuk keras tindakan India tersebut.

Tak lama setelah itu, kerusuhan disertai kekerasan terjadi di wilayah Kashmir nan dikuasai Pakistan. Protes itu mencerminkan bahwa masyarakat setempat tidak puas terhadap pemerintahan Pakistan.

Berbeda dengan Pakistan, wilayah Kashmir nan dikuasai India justru tampak tenang. Sejak dipimpin langsung oleh India, kekerasan di sana meredam. Pemungutan bunyi apalagi bisa terlaksana tahun lalu.

Meski demikian, sejumlah penduduk Kashmir tetap ada nan merasa tak puas dengan pemerintahan Modi, khususnya mengenai ketatnya pengawasan terhadap kehidupan penduduk Kashmir.

(blq/rds)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya