ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Anindya Bakrie dipastikan memimpin kembali induk federasi Akuatik Indonesia periode 2025-2029. Sebab tidak ada calon lain nan mendaftarkan diri jadi ketum.
Kepastian itu diperoleh setelah Anindya menjadi satu-satunya bakal calon Ketum Pengurus Besar Akuatik Indonesia (PB AI) nan menyerahkan persyaratan kepada Tim Penjaringan pada Rabu (12/3/2025).
Bursa pecalonan ketum PB AI telah dibuka sejak 10 Maret dan resmi ditutup, Rabu (13/3) oleh Tim Penjaringan Calon Ketum PB AI. Nantinya pengesahan ketum baru bakal dilakukan pada Musyawarah Nasional, Sabtu (15/3)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam proses penyerahan administrasi, Anindya tidak hanya menyertakan surat pernyataan mengenai kesanggupan dan kesiapan sebagai Ketum PB AI, pakta integritas calon Ketum, serta persyaratan lainnya.
Namun, juga membawa surat support dari 24 Pengprov AI dan tiga tambahan surat support nan diterima langsung oleh Tim Penjaringan, nan telah menyatakan mendukung Anindya melanjutkan kepemimpinan salah satu induk cabor mother of sport tersebut.
Pengprov-pengprov itu antara lain Aceh, Bangka Belitung, Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Papua Selatan, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sumatra Utara, Jawa Tengah, Gorontalo, Kalimantan Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sumatra Selatan, Jawa barat, Sumatra Barat, Bali, Maluku, Bengkulu, Kepri, Lampung, Jambi dan Kalimantan Barat.
"Artinya, ini bukan hanya semata-mata semangat dari Pak Anindya, tapi memang tingkat kepercayaan dari Pengprov sangat besar juga," kata Ketua Tim Penjaringan Sarman Simanjorang usai menerima Anindya, di Kantor Sekretariat Akuatik Indonesia, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (12/3/2025).
"Dan dengan pendaftaran hari ini Pak Anindya, saya sebagai steering commmittee dan Ketua Tim Penjaringan memastikan bahwa kelak jalannya Munas bakal melangkah dengan musyawarah dan mufakat dan aklamasi untuk Pak Anindya," lanjutnya.
Anindya sebelumnya telah menjabat sebagai Ketum PB AI (dulu berjulukan Persatuan Renang Seluruh Indonesia) selama dua periode, 2016-2020 dan 2021-2025. Dengan dia mencalonkan diri sebagai ketum dan dipastikan aklamasi, maka laki-laki berumur 50 tahun itu bakal memasuki periode ketiganya.
Padahal umumnya, Ketum cabor maksimal hanya bisa dijabat dua periode. Soal itu, Sarman memberikan penjelasannya.
"Kalau di AD/ART Akuatik Indonesia tidak ada pembatasan (soal periode kedudukan Ketum). Kita berterima kasih bahwa tingkat kepercayaan Pengprov kepada Pak Anin cukup besar, jadi kami sampaikan bahwa nyaris 95 persen Pengprov memang meminta beliau untuk melanjutkan ke periode berikutnya," kata Sarman.
Sementara itu, Anindya mengaku banyak memetik pelajaran selama masa memimpin kepengurusan Akuatik Indonesia. Menurutnya, ada beberapa sasaran nan tercapai dan juga nan belum terpenuhi.
Dia berambisi dapat memenuhi sasaran tersebut di masa mendatang, tidak hanya prestasi tapi juga secara organisasi.
"Ini saatnya kita bahu membahu kerja keras lagi untuk bisa merebut kembali prestasi-prestasi sebelumnya. Tidak hanya berakhir di polo air, tapi juga olahraga renang baik di SEA Games, Asian Games, dan puncaknya di Olimpiade Los Angeles 2028," kata Anindya.
(mcy/mrp)