ARTICLE AD BOX
Madrid -
Kekalahan 1-2 dari Arsenal memastikan Real Madrid tersingkir. Carlo Ancelotti menilai, seandainya Madrid jadi memperoleh penalti hasilnya mungkin bakal beda.
Madrid menjamu Arsenal di Santiago Bernabeu dalam perempatfinal leg kedua Liga Champions, tadi malam (16/4). Mengusung misi comeback tiga gol, Los Blancos dihadiahi penalti menyusul pelanggaran Declan Rice terhadap Kylian Mbappe di 30 menit pertama.
Namun, setelah pemeriksaan VAR wasit membatalkan bingkisan penalti itu. Pada prosesnya, Los Blancos terus melakukan tekanan, tapi justru kebobolan gol Bukayo Saka setelah sejam permainan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vinicius Junior menciptakan gol jawaban Madrid untuk menipiskan ketinggalan. Namun, Gabriel Martinelli mencetak gol kedua the Gunners untuk memberi pukulan telak pada tim tuan rumah di pengujung laga.
"Arsenal lebih baik dari kami. Kami mencoba melakukan nan terbaik. Mungkin penalti nan dibatalkan itu adalah titik balik. Momen itu bisa mengubahnya," ungkap Ancelotti, pembimbing Real Madrid, dilansir Sky Sports.
"Tapi Arsenal memperkuat dengan sangat baik. Kami kesulitan menemukan ruang. Kami lebih baik dari biasanya dalam perihal intensitas, tapi itu tidak cukup," sambung entrenador berumur 65 tahun ini.
Kegagalan ini menandai laju terburuk Real Madrid di Liga Champions dalam lima musim. Sebelumnya, El Real selalu menembus semifinal dengan menyabet dua gelar juara, termasuk di 2023/2024.
"Kami telah melakukannya dengan sangat baik di musim-musim sebelumnya, tapi kali ini kami kudu menderita. Segalanya tidak melangkah seperti nan diharapkan, tapi dalam olahraga perihal itu terjadi lantaran memang tidak ada tim nan tidak terkalahkan," lugas Carlo Ancelotti.
(rin/aff)