Anak Semata Wayang Ismail Marzuki Meninggal Dunia

Sedang Trending 21 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com --

Anak Ismail Marzuki, Rachmi Aziah, meninggal dunia. Ia merupakan satu-satunya pewaris dari maestro sekaligus salah satu pahlawan nasional Indonesia tersebut.

Mantan wartawan musik nan juga pengamat musik Stanley Tulung mengabarkan perihal tersebut pada Minggu (11/5). Rachmi meninggal bumi di kediamannya di Tangerang Selatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Telah berpulang ke rahmatullah Ibu Rachmi Aziah putri angkat pahlawan nasional Ismail Marzuki di rumahnya di bilangan Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten. Semoga tenang di sisi nan Maha Kuasa Bu Rachmi. Aamiin YRA," tulis Stanley.

CNNIndonesia.com sudah meminta izin kepada Stanley untuk mengutip unggahan tersebut.

CNNIndonesia.com pernah berbincang dengan mendiang Rachmi Aziah kala meliput tulisan unik mengenai Ismail Marzuki pada Mei 2018.

[Gambas:Instagram]

Pada saat itu, Rachmi banyak mengisahkan kenangannya semasa kecilnya ketika dirawat oleh Ismail Marzuki dan istri, Eulis. Bukan hanya itu, Rachmi juga cerita soal peninggalan dari Ismail Marzuki sekaligus polemik royalti nan dia hadapi.

Di usianya nan melewati kepala enam dan bercucu sepuluh kala itu, Rachmi tetap cukup ingat dengan kenangan soal ayahnya itu.

Rachmi ditinggal Ismail Marzuki semasa dirinya tetap berumur 8 tahun. Ditinggal ayah di usia sangat belia, Rachmi hanya bisa mengenal lebih dekat Ismail Marzuki melalui cerita Eulis tentang Aa.

Rachmi Azizah, anak Ismail Marzuki.Rachmi Aziah, anak Ismail Marzuki. (detikai.com/Andito Gilang Pratama)

Kadang pula, Eulis menceritakan bahwa Ismail menitipkan pesan kepadanya untuk menjaga dengan baik Rachmi jika sang maestro telah tiada.

Pun, menurut Rachmi, pesan terpenting dari Ismail justru adalah melarang dirinya menjadi musisi. Rachmi tidak mengerti argumen persis Ismail melarangnya menjadi musisi.

"Tapi saya empat menjadi main band sama teman, sekitar usia 10 sampai 12 tahun. Itu saya sampai kabur-kaburan setelah pulang sekolah, ibu galak banget jika saya ketahuan, sampai dipukulin," kata Rachmi sembari tertawa.

Rachmi pun menyadari, meski Ismail adalah ayah angkatnya, tapi sang maestro selalu menyayanginya bak anak kandung sendiri.

Ismail dan Eulis mengangkat Rachmi ketika dia tetap berumur dua bulan dari kerabat Eulis, lantaran keduanya tak kunjung dikaruniai anak setelah lama menikah.

Ismail Marzuki, terlepas dari sosoknya sebagai seorang maestro besar, di mata Rachmi adalah seorang ayah nan tegas, disiplin, dan banget bertanggung jawab atas keluarganya.

Pun, Ismail disebut Rachmi selalu punya langkah menyenangkan dia dan Eulis. Tak jarang, kadang Ismail juga menyenangkan Eulis dengan langkah mengurus rumah tangga, seperti memasak.

"Kalau hari libur kan enggak kerja, gantian Ismail masakin buat ibu. Masak sayur asem, ikan asin, tempe dan tahu, makanan rumahan Betawi nan sederhana," kata Rachmi, tersenyum.

Salah satu kenangan lain nan diingat Rachmi adalah ketika Ismail membujuk dia dan Eulis bertamasya ke Pasar Gambir, Jakarta Pusat.

Di saat nan bersamaan, Ismail rupanya bisa menghasilkan karya dari rekreasinya itu. Karya Ismail Marzuki dari Pasar Gambir adalah Kr. Pasar Gambir & Stambul Anak Jampang.

Cerita selengkapnya dari kenangan Rachmi Aziah dan Ismail Marzuki bisa dilihat di sini.

(end)

Selengkapnya