ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia - Google bakal menggunakan kepintaran buatan (AI) untuk mengidentifikasi usia pengguna internet. Teknologi bakal dikerahkan untuk memastikan produk mereka tidak diakses oleh anak di bawah umur.
Rencana penerapan AI untuk identifikasi usia diumumkan oleh Google lewat blog resmi perusahaan berjudul "New digital protections for kids, teens and parents." Rencananya fitur AI dikerahkan di semua produk Google, termasuk YouTube.
Menurut CNBC International, Google mempunyai batas usia minimum 18 tahun untuk beberapa layanannya.
"Tahun ini kami bakal mulai menguji model perkirakan usia berbasis machine learning di Amerika Serikat," kata Jenn Fitzpatrick dari Google. Fitzpatrick adalah bagian dari tim teknologi inti di Google, nan bertanggung jawab dalam membangun fondasi teknologi produk utama Google dan dalam pelindungan pengguna internet.
"Model ini membantu kami mengetahui jika pengguna tetap berumur di bawah 18 tahun sehingga kami bisa menerapkan perlindungan untuk memberikan pengalaman nan sesuai dengan usia," katanya.
Implementasi AI oleh Google muncul di tengah tekanan ke perusahaan-perusahaan teknologi untuk meningkatkan perlindungan atas anak. Australia, misalnya, sudah mempunyai undang-undang nan melarang penduduk di bawah usia 16 tahun mengakses media sosial. Namun, YouTube dikecualikan dalam patokan tersebut.
Pemerintah Indonesia juga berencana membatasi akses anak ke media sosial. Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto ingin agar patokan pembatasan ditetapkan segera.
Meta, induk upaya Facebook, Instagram, dan WhatsApp, juga mempunyai fitur berbasis AI untuk memastikan pengguna tidak mendusta soal usia mereka. Fitur ini sudah bergulir sejak September di AS.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Hadapi Gejolak 2025, Investor Incar Startup Lokal di 4 Sektor
Next Article YouTube Berubah Total, Bukan Cuma Raffi Ahmad nan Bisa Kaya