Anak Meninggal Tragis, Orang Tua Ramai-ramai Tuntut Tiktok

Jakarta, detikai.com - Sejumlah orang tua di Inggris dikabarkan menuntut TikTok karena dinilai menjadi kematian anak mereka. Gugatan dilayangkan melalui sebuah lembaga asal Amerika Serikat (AS) berjulukan Social Media Victims Law Center.

TikTok memiliki banyak konten nan berseliweran setiap waktu. Salah satunya dalam format challenge alias tantangan nan diikuti oleh banyak pengguna dan akhirnya viral.

Namun, tantangan itu terkadang berbahaya, apalagi berpotensi fatal. Orang tua nan melakukan penuntutan menyalahkan TikTok karena merekomendasikan konten tersebut.

Mereka adalah orang tua dari remaja Isaac Kenevan, Archie Battersbee, Julian "Jools" Sweeney, dan Maia Walsh. Tantangan nan menyebabkan kematian disebut sebagai 'tantangan meninggal lampu'.

Menurut gugatan, TikTok didesain untuk menciptakan ketergantungan rawan pada setiap anak. Mereka juga menuding platform dengan konten rawan tanpa ujung.

"Ini bukan ancaman nan dicari alias mau dilihat anak saat mereka menggunakan TikTok," jelas gugatan itu, dikutip dari Android Headlines, Rabu (12/2/2025).

Namun TikTok mengklaim tantangan nan dimaksud telah diblokir sejak 2020 lalu. Menurut raksasa teknologi itu, mereka tetap aktif melarang adanya konten berbahaya.

Sementara itu, ibu dari salah satu remaja 'Jools', Ellen Roome telah lama meminta akses akun putranya ke Tiktok. Dia mau mengetahui argumen kematian putranya, nan diduga lantaran berperan-serta tantangan dari aplikasi tersebut.

TikTok tak mengizinkan akun tersebut. Kemudian Roome memperjuangkan agar orang tua bisa mengakses akun anak saat mereka meninggal melalui 'Hukum Jools'.

Menurutnya apa nan dilakukan TikTok salah secara moral. Padahal perusahaan bisa membuka akun anak nan meninggal kepada orang tua.

"Kami kudu pergi ke pengadilan di AS mencoba melakukannya. Menurut saya itu salah secara moral," ucap dia.

(fab/fab)