Alasan Kesehatan, 10 Peserta Retret Kepala Daerah Diberi Tanda Ini

Jakarta, detikai.com --

Sepuluh peserta retret kepala wilayah dan wakil kepala wilayah Gelombang II menderita masalah kesehatan hingga diberi pengawasan penuh oleh panitia.

Mereka diberikan penanda dengan gelang berwarna.

"Jadi sekitar sepuluh orang ada dalam pengawasan ketat, nan sangat ketat tentu nan pita merah tadi," kata Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Minggu (22/6).

Dari hasil pemeriksaan kesehatan, lima orang perlu dilakukan observasi dengan penanda gelang alias pita berwarna kuning. Sedangkan lima lainnya memerlukan atensi unik dengan tanda berwarna merah.

Ruang kelas pembelajaran juga bakal disesuaikan dengan kondisi kesehatan peserta retret. Akan ada penyesuaian bagi kondisi masing-masing peserta.

"Kita kelak tanyakan apakah kuat alias tidak? Kalau tidak, tidak ada masalah. Kita bakal geser kelasnya, kita sesuaikan untuk nan lebih aksesibel," sebutnya.

Retret bakal akan dibuka secara resmi besok oleh Mendagri Tito Karnavian dan Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) Tubagus Ace Hasan Syadzili. Materi nan disampaikan juga nyaris sama dengan retret sebelumnya.

Retret kepala wilayah gelombang II ini diikuti 86 kepala daerah, namun baru ada 84 orang nan datang di IPDN Jatinangor dikarenakan 2 kepala wilayah lainnya, ialah Bupati Kutai Kartanegara dan Wakilnya baru menjalani pelantikan sehingga bakal menyusul hadiri retret.

Sebelumnya, kepala wilayah berangkat mengikuti retret di kampus IPDN, Jatinangor, Jawa Barat (Jabar) mengenakan Whoosh dari Jakarta.

Rangkaian retret kepala wilayah gelombang dua bakal berjalan hingga Kamis (26/6). Sama seperti nan lalu, aktivitas retret bakal meliputi materi pembelajaran dan aktivitas fisik.

Baca selengkapnya di sini.

(isn/isn)

[Gambas:Video CNN]