Aktor Senior Subarkah Hadisarjana Meninggal Dunia

Sedang Trending 3 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com --

Aktor senior Subarkah Hadisarjana meninggal bumi pada Selasa (11/3). Ia meninggal dalam usia 66 tahun setelah sempat sakit selama beberapa waktu.

Kabar duka itu dibagikan Rangga Riantiarno, putra mendiang Nano Riantiarno nan juga kerabat dekat Subarkah di industri seni.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selamat jalan, Om Barkah @subarkah5. Sebuah kehormatan wajahku jadi salah satu kanvas wadah ekspresi artistik Om Barkah selama sekian tahun," tulis Rangga melalui akun IG @rangamaru, Selasa (11/3).

"Sebuah kehormatan juga bisa beradegan satu panggung, terutama di Republik Cangik (2014). Terima kasih banyak untuk semua obrolan sarat ilmunya," sambungnya.

Sehari sebelum berpulang, Subarkah tetap dirawat di Rumah Sakit Medika Cisalak. Kabar ini juga sempat dibagikan Rangga melalui unggahan media sosial.

[Gambas:Instagram]

Ia mengunggah foto nan menampilkan Subarkah berebahan di rumah sakit dan tengah dibesuk kerabat hingga sanak saudara.

"Menjenguk Om Subarkah Hadisarjana di RS Sentra Medika Cisalak. Minggu, 9 Maret 2025," tulis Rangga.

CNNIndonesia.com sudah meminta izin kepada Rangga untuk mengutip unggahan tersebut.

[Gambas:Instagram]

Subarkah merupakan seniman kelahiran Pare, Kediri, pada 25 Juni 1958. Ia menghabiskan hidupnya di bumi seni dengan menjadi tokoh film, tokoh teater, pelukis, hingga penata rias.

Ia tercatat membintangi sejumlah movie layar lebar nan tersebar dari era 1990-an hingga 2010-an. Beberapa di antaranya, ialah Gonta Ganti (1990), Makelar Kodok Untung Besar (1990), Kafir (2002), Petualangan 100 Jam (2004), hingga Get Married 3 (2011).

Subarkah juga membintangi beberapa sinetron populer, seperti Pelangi di Hatiku (1993), Si Doel Anak Sekolahan (1994), Akal-Akalan (1996), hingga Sok Kenal Sok Dekat (2003).

Namun, jauh sebelum itu, dia sudah aktif di bumi seni dengan terlibat dalam beragam pementasan Teater Populer era 1960-an. Ia kemudian aktif di Teater Koma nan menjadi pertemuan Subarkah dengan Nano dan Ratna Riantiarno.

Perjalanan di bumi teater membawa Subarkah ikut tampil berbareng Teater Kecil di Filipina, Malaysia, dan Singapura. Mereka mementaskan Ozon dan Sumur Tanpa Dasar.

[Gambas:Instagram]

[Gambas:Instagram]

[Gambas:Instagram]

Pementasan itu juga melenggang hingga menuju empat kota di Amerika Serikat lewat program Kebudayaan Indonesia di Amerika Serikat (KIAS).

Di sisi lain, Subarkah turut menjadi penata rias dalam beragam pagelaran dan produksi film, seperti Pengkhianatan G30S/PKI (1982).

Di luar bumi seni, Subarkah aktif menjadi pengajar di Institut Kesenian Jakarta. Ia pun pernah menduduki beragam kedudukan krusial di IKJ, seperti Wakil Rektor hingga Wakil Dekan Fakultas Seni Rupa.

(frl/end)

Selengkapnya