ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Aksi unjuk rasa menolak pengesahan Revisi Undang-Undang (RUU) TNI di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta pada Kamis (20/3/2025) diwarnai kericuhan.
Kondisi ini terjadi setelah massa tindakan mencoba masuk ke dalam Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat pada Kamis petang. Akibat kejadian itu, sejumlah pengunjuk rasa nan diduga berasal dari mahasiswa mengalami luka-luka.
Kejadian bermulai saat orator dari atas mobil komando memberikan aba-aba untuk masuk ke dalam Gedung DPR/MPR, Jakarta melalui pagar-pagar nan sudah sukses dijebol.
Instruksi itu pun langsung disambut massa mahasiswa dengan membikin border. Namun, belum sampai masuk ke dalam kompleks DPR, kepolisian nan berjaga pun langsung memukul mundur massa menggunakan mobil water canon.
Tindakan kepolisian menimbulkan suasana semakin riuh. Sebab massa membalas dengan melempar petasan ke arah polisi nan berjaga.
Sementara itu, tampak sejumlah mahasiwa lain lari kocar-kacir menghindari water canon. Sangking tak kondusifnya situasi, banyak mahasiswa nan menjadi korban luka.
Hal itu diketahui setelah orator meminta petugas medis untuk datang.
"Tolong-tolong panggil medis. Ini ada nan kakinya patah, ada nan bocor kepalanya," ucap dia.
Tak lama setelah orator berteriak, dua mobil ambulans mendekati kerumunan mahasiswa.
Relawan pun mengangkut mahasiwa nan luka-luka. Tak hanya itu, ada pula mahasiwa nan dievakuasi menggunakan sepeda motor.
Hingga buletin ini ditulis pada pukul 19.32 WIB, massa mahasiswa tetap memperkuat dan menolak imbauan polisi untuk membubarkan diri dari depan Gedung DPR.