ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Investasi mata uang digital meskipun mempunyai akibat tinggi, namun keuntungannya juga tak kalah dengan investasi saham. Volatilitas pasar nan tinggi telah menjadi karakter unik mata duit kripto. Pasar mata uang digital memungkinkan adanya perubahan nilai nan liar, nan dapat mengakibatkan kerugian besar alias pun untung besar.
Sehingga, Investor mata uang digital kudu gesit dan adaptif terhadap kekuatan pasar nan terus berubah. Penting bagi penanammodal untuk memahami aspek di kembali perubahan nilai dan mempelajari beragam strategi manajemen akibat nan digunakan penanammodal untuk menavigasi ketidakpastian pasar.
Berikut faktor-faktor nan mempengaruhi volatilitas pasar mata uang digital dikutip dari techopedia.com:
Sentimen Pasar
Pasar aset berisiko sangat dipengaruhi oleh dua emosi manusia - ketakutan dan keserakahan. Berita positif tentang mata duit mata uang digital dapat memicu tren bullish lantaran penanammodal memperkirakan mengenai untung di masa depan. Dukungan dari selebriti seperti Elon Musk serta merek terkenal seperti Meta (META) dan Disney (DIS) membantu mendorong lonjakan nilai token.
Di sisi lain, buletin negatif mengenai suatu proyek alias sektor mata uang digital dapat memicu ketakutan di pasar. Penghindaran akibat dapat mendorong penanammodal untuk membuang token mereka saat pertama kali memandang masalah, sehingga meningkatkan volatilitas pasar.
Anda dapat memeriksa Indeks Ketakutan & Keserakahan Kripto untuk menganalisis dan menggeneralisasi sentimen pasar saat ini. Ketakutan nan ekstrim dapat mengindikasikan pasar nan oversold, menunjukkan bahwa titik terendah mungkin bakal segera terjadi, sementara keserakahan nan ekstrim dapat mengindikasikan pasar nan overbought, nan menunjukkan bahwa penurunan nilai mata uang digital mungkin bakal terjadi selanjutnya.
Perlu diingat bahwa pasar tidak menentu dan alat-alat ini tidak selalu tepat. Dianjurkan untuk melakukan penelitian menyeluruh, mencari nasihat dari penasihat finansial nan berkualifikasi, dan mempertimbangkan toleransi akibat dan situasi finansial seseorang sebelum melakukan investasi apa pun.
Penawaran dan Permintaan
Pasar adalah tentang penawaran dan permintaan. Permintaan nan tinggi terhadap token mata uang digital bakal mengakibatkan lonjakan harganya. Karena semua orang menginginkan bagian dari mata uang digital tersebut, pasar bakal bersedia bayar mahal untuk peralatan nan diminta.
Selanjutnya, ketika pasokan token meningkat, kemungkinan besar nilai token bakal turun. Pasokan token dapat meningkat lantaran tokenomik nan ada di dalamnya, rilis token nan terjadwal, akhir periode vesting investor, penjualan pasar, dan banyak lagi.
Likuiditas
Likuiditas merujuk pada jumlah aset likuid nan tersedia di pasar pada waktu tertentu. Pasar nan sangat likuid lebih mudah untuk diperdagangkan tanpa bayar premi nan tinggi lantaran terdapat banyak aset nan dapat diperdagangkan.
Pasar nan sangat likuid dapat menghasilkan volatilitas nan rendah lantaran terdapat lebih banyak aset nan tersedia untuk diperdagangkan pada nilai pasar.
Sebaliknya, kondisi likuiditas nan rendah membikin pasar rentan terhadap pergerakan nilai nan tiba-tiba, lantaran perdagangan nan relatif mini dapat menyebabkan perubahan nilai nan tidak proporsional.
Tokenomics
Tokenomics adalah studi tentang penawaran, permintaan, distribusi, dan penilaian mata duit kripto. Ini mencakup segalanya mulai dari sistem publikasi dan pembakaran mata duit mata uang digital hingga kegunaannya dan banyak lagi.
Tokenomics mempengaruhi volatilitas pasar lantaran secara langsung dapat berakibat pada pasokan token. Misalnya, nilai bitcoin condong naik mendekati periode separuhnya. Hal ini karena, kira-kira setiap empat tahun, jumlah bitcoin nan dikeluarkan setiap blok berkurang setengahnya.
Ekspektasi pasokan nan lebih rendah menginspirasi dan memperkuat tren bullish.
Sensasi
Peran media sosial dan media massa dalam volatilitas pasar mata uang digital tidak dapat diabaikan. Kegilaan koin meme nan terlihat pada tahun 2023 akibat publisitas dan promosi nan intensif adalah contohnya. Pasar NFT sangat berjuntai pada sensasi dan hubungan sosial untuk menerima pembeli baru.
Ketika ada buletin krusial mengenai mata duit kripto, pasar bakal bereaksi sangat sigap dan melakukan perdagangan berasas info tersebut. Hal ini sering kali menyebabkan perubahan besar lantaran ribuan pedagang bergegas memasuki perdagangan mereka.
Crypto Whale
Crypto Whale alias Paus mata uang digital adalah seseorang nan mempunyai banyak mata duit kripto. Jika mereka mempunyai cukup uang, perdagangan mereka dapat berakibat pada seluruh pasar. Ada whale untuk semua jenis aset, termasuk BTC, ETH, DOGE, dan apalagi NFT.
Pembelian alias penjualan token dalam jumlah besar dapat mengakibatkan perubahan nilai besar-besaran di kedua arah. Hal ini semakin diperkuat lantaran sifat transparan dari blockchain.
Peserta Crypto sering melacak aktivitas paus untuk mencoba memprediksi tren nilai jangka pendek dan jangka panjang. Mereka apalagi mungkin menganggap perdagangan ikan paus sebagai strategi investasi mereka.
Makroekonomi
Faktor makroekonomi seperti suku bunga, inflasi, dan tingkat pengangguran menjadi pendorong krusial pasar kripto. Ada suatu masa ketika mata duit mata uang digital hidup dalam isolasi, tidak terpengaruh oleh kekuatan pasar tradisional.
Dengan semakin banyaknya penanammodal institusional dan perusahaan nan berinvestasi di pasar kripto, akibat kekuatan makroekonomi menjadi lebih menonjol. Para pemain ini terus-menerus mengatur ulang portofolionya agar dapat dioptimalkan untuk perekonomian global.
Tren ini sempat terjadi pada pasar bearish pada tahun 2022, di mana mata duit mata uang digital semakin berkorelasi dengan pasar ekuitas. Kedua pasar tersebut melemah lantaran bank sentral dunia memulai siklus kenaikan suku kembang untuk melawan kenaikan inflasi.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terbebani Kinerja Saham BBCA, IHSG Terkoreksi Tipis